Salah satu instrument bisnis yang dilakukan oleh produsen dalam hal pemasaran atau promosi dan terpengaruh oleh perkembangan teknologi adalah periklanan. Selain dampak positif perkembangan teknologi terhadap periklanan di media online, terdapat juga dampak negative yang ditimbulkan dari iklan tersebut diantaranya adalah pemasangan informasi iklan online tersebut terkadang mengusik kenyamanan masyarakat pengguna internet entah itu di komputer ataupun smart phone. Berbagai jenis-jenis iklan yang membanjiri Internet menurut Detik.Com yang mengutip dari survei yang dilakukan oleh GFK atau Gesellschaft für Konsumforschung, posisi instrusive advertising atau iklan yang secara tiba-tiba muncul ketika hendak menjelajahi website tertentu menempati posisi teratas dan membuat tidak sedikit masyarakat pengguna internet dibuat tidak nyaman oleh kemunculannya. Rumusan masalah penelitian ini adalah 1) bagaimanakah tinjauan intrusive advertising di Internet perspektif etika bisnis menurut M. Quraish Shihab.2) bagaimanakah tinjauan maqāṣid al-sharī'ah terhadap etika bisnis M. Quraish Shihab terkait intrusive advertising di internet.
Jenis penelitian ini adalah libraby research atau penelitian kepustakaan yang berorientasi pada kajian hukum pada suatu permasalahan yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, dengan data primer karya M. Quraish Shihab dan data sekunder yang digunakan adalah buku-buku yang berkaitan denga permasalahan yang akan diteliti. Adapun metode analisis data yang digunakan penulis adalah analisis-deskriptif yaitu metode untuk mengidentifikasi, mempelajari kemudian melakukan sebuah analisis terhadap sesuatu yang diselidiki yang dalam hal ini adalah intrusive advertising dan pandangan M. Quraish Shihab terkait etika bisnis Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, intrusive advertising atau iklan sisipan dalam penyampaiannya memang menggabarkan barangnya sesuai apa yang di Informasikan, namun dalam penempatannya menyalahi kaidah perjanjian dikarenakan penayangan iklan ini dilakukan tanpa izin dan kerjasama dengan pemilik situs, Tak berhenti sampai disitu saja iklan ini juga melanggar kaidah toleransi yang mana ketika iklan sisipan tersebut mengganggu privasi dan tidak memberikan tempat bagi pengguna internet untuk mendapatkan informasi yang sedang dicari, sedangkan pelanggaran dalam kaidah keluwesan, dan keramahtamahan adalah ketika pesan yang disampaikan iklan tersebut terkadang termuat isi judi online dan visualisasi gambar yang tak senonoh. Kedua, dimensi maqāṣid al-sharī'ah dari etika bisnis Islam M. Quraish Shihab terkait Intrusive advertising atau iklan sisipan di Internet meliputi perlindungan agama (hifz din) melalui kejujuran dalam bermu’amalah. Perlindungan jiwa (hifz nafs) dengan menjaga kehormatan dan eksistensi pemiliki website melalui pembuatan perjanjian yang sah dan mendapat keuntungan bersama. Perlindungan akal (hifz aql) dan perlindungan keturunan (hifz nasl) dengan cara toleransi, ramah tamah, kreatif dan luwes ketika menginformasikan produk sehingga tidak memaksa konsumen tersebut untuk mengikuti iklannya terlebih jika isi konten tersebut dapat merusak generasi muda (judi dan porno). Perlindungan harta (hifz mal) ketika setiap individu memasarkan dan mendapatkan keuntungan dari barang maupun jasa dengan cara kejujuran, pemenuhan janji, ramah tamah dan luwes sehingga harta hasil dari kerja kerasnya dapat bermanfaat dan barokah.