Sewa-menyewa warnet merupakan salah satu akad ijarah di bidang jasa yakni menyewakan jasanya kepada masyarakat yang ingin mengakses internet. Berbagai kalangan dan tujuan seseorang memanfaatkan jasa internet di warnet. Sama halnya yang terjadi di OVAL NET, banyak dijadikan tempat transaksi sewa-menyewa oleh anak-anak kecil khususnya untuk bermain game online yang rata-rata tidak didampingi oleh orang tua ataupun walinya, dan seringnya sewa-menyewa ini memunculkan berbagai permasalahan. Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah sewa-menyewa dapat dikatakan sah apabila memenuhi rukun dan syaratnya. Salah satu syaratnya adalah pihak-pihak yang melakukan akad sewa-menyewa harus cakap melakukan perbuatan hukum sebagaimana pasal 2 ayat (1) yakni minimal berumur 18 tahun atau sudah pernah menikah, namun pada kenyataannya masih banyak anak-anak kecil yang melakukan sewa meyewa diwarnet ini dan tanpa didampingi oleh seorang wali.
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah.(1) Bagaimana praktek akad sewa-menyewa yang dilakukan oleh Mumayiz di warung internet OVALNET, (2) Bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah tentang praktek sewa-menyewa yang dilakukan oleh Mumayiz di warnet OVALNET. Metode penelitian skripsi ini penulis menggunakan yuridis-empiris yaitu mengimplementasikan ketentuan hukum normatif secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat, adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasrkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi praktek sewa menyewa yang dilakukan anak kecil diambil dari tiga sudut pandang yakni penyewa, orang tua/wali dan pemberi sewa. Penyewa, biaya murah, fasilitas lengkap. Orang tua/wali, mengganggap wajar transaksi tersebut karena kategorinya ringan, melatih kemandirian. Pihak warnet, tidak mengetahui aturan sewa-menyewa dalam KHES serta menjadi keuntungan karena target pasar adalah anak kecil. Sedangkan Tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap praktek sewa-menyewa yang dilakukan oleh Mumayiz di warnet OVAL NET adalah batal demi hukum atau tidak sah karena terdapat syarat ijarah yang tidak terpenuhi dimana untuk melaksanakan dan menyelesaikan ijarah, pihak pihak yang melakukan akad harus mempunya kecakapan melakukan perbuatan hukum. Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, anak yang masih berada dibawah 18 tahun atau belum menikah belum bisa dikatakan anak cakap melakukan perbuatan hukum. Selain itu, dalam prakteknya sewa-menyewa jasa internet yang dilakukan anak kecil di warnet banyak merusak fasilitas warnet OVAL NET.