Banyak munculnya kenalakan remaja saat ini menjadi indikasi bahwa masih jauh belum tercapainya tujuan pendidikan nasional Indonesia. Kurangnya akhlak dan krakter peserta didik tidak hanya menjadi tanggung jawab seorang pendidik, namun juga pemerintah dalam menetapkan sistem pendidikan. Dengan model kurikulum saat ini yang tidak memberikan banyak jam pelajaran bagi mata pelajaran pendidikan agama dapat menjadi salah satu faktor penyebab kurangnya akhlak dan karakter seorang peserta didik. Kita ketahui bersama mata pelajaran pendidikan agama di sekolah umum seperti SD, SMP, dan SMA berbeda dengan yang ada di Madrasah. Madrasah lebih banyak jam mata pelajaran pendidikan agamanya dibanding di sekolah umum. Hal tersebut menjadikan di sekolah umum tentunya harus bisa lebih memerhatikan pendidikan akhlak dan karakter peserta didiknya dikarenakan minimnya jam untuk mata pelajaran pendidikan agama.
Namun ternyata, terdapat sekolah umum yang memberikan porsi lebih bagi mata pelajaran pendidikan agama. Mata pelajaran tersebut diberikan melalui metode pembelajaran lain, yaitu metode pembelajaran kitab kuning. Sekolah tersebut adalah SMP Tahfidz Al Hikmah Pedurungan. Kitab kuning yang merupakan sumber ilmu pengetahuan terutama masalah keagamaan menjadi rujukan yang tepat sebagai sarana belajar bagi peserta didik.
Melalui pembelajaran kitab kuning peserta didik bisa lebih mendapat pendidikan agama yang berisikan bukan hanya ilmu pengetahuan namun juga akhlak dan budi pekerti. Peserta didik yang hanya mendapat sedikit waktu pembelajaran pendidikan agama menjadi bertambah sehingga semakin banyak kesempatan untuk belajar bukan hanya ilmu-ilmu umum namun juga pendidikan akhlak dan karakter melalui pembelajaran kitab kuning yang ada.
Pembelajaran kitab kuning di SMP Tahfidz Al Hikmah dilaksanakan selama empat hari dari hari Senin sampai dengan Kamis. Ada empat kitab yang diajarkan yaitu Kitab Syifaul Janan, Kitab ‘Alala, Kitab Lubabul Hadis dan Kitab Fashalatan, yang setiap harinya diajarkan satu kitab
Beberapa metode pembelajaran kitab kuning di SMP Tahfidz Al Hikmah seperti metode ceramah, diskusi (Cooperative Learning), tanya jawab serta metode diskusi. Peserta didik yang hanya mendapat sedikit waktu pembelajaran pendidikan agama menjadi bertambah sehingga semakin banyak kesempatan untuk belajar bukan hanya ilmu-ilmu umum namun juga pendidikan akhlak dan karakter melalui pembelajaran kitab kuning yang ada.