Makna sunnatullah dalam Al-Qur'an : studi tematik
Jannah, Tsamrotul (2022) Makna sunnatullah dalam Al-Qur'an : studi tematik. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1504026023_Tsamrotul_Jannah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Para ahli tafsir dalam menafsirkan sunnatullah adalah suatu ketetapan, hukum, cara, aturan yang Allah tetapkan untuk masyarakat. Berangkat dari perkembangan pembahasan para teolog Indonesia, yang mempersamakan hukum alam (sistem yang berlaku di alam semesta) dengan sunnatullah. Salah satu akibat dari menyamakan sunnatullah yang ada dalam al-Qur’an dengan hukum alam yang dipahami oleh sains yaitu menjadikan alam dengan segala isinya yang bersifat tetap dan tidak berubah seperti yang disebutkan dalam al-Qur’an tentang ayat-ayat mengenai sunnatullah. Pandangan seperti ini, pasti akan membentur tiang besar ilmu pengetahuan yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan fenomena alam itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana para penafsir, menafsirkan beberapa ayat al-Qur’an yang terkait dengan sunnatullah, karakteritik sunntullah, dan akibat dari melanggar sunnatullah. Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas pertanyaan dan persoalan tentang sunnatullah. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baru di bidang ilmu al-Qur’an dan tafsir.Dalam penelitian ini menggunakan metode tematik, karena menurut penulis, metode inilah yang paling tepat, setidak-tidaknya hingga saat ini untuk digunakan mengkaji konsep-konsep Al-Qur’an tentang suatu masalah bila diharapkan suatu hasil yang utuh dan komprehensif.
Temuan dari penelitian dalam skripsi ini adalah dalam Al-Qur’an, kata sunnatullah terulang sebanyak 8 kali terdapat dalam 4 surah,dan yang semakna dengannya, seperti sunnatul awwalin terulang sebanyak 4 kali dan terdapat dalam 3 surah, sunnatinaa terulang sebanyak 1 kali dan 1 surah, sunanun terulang sebanyak 2 kali dan 2 surah, semuanya berbicara dalam kontek kemasyarakatan. Dalam Al-Qur’an sunnatullah bersifat pasti dan obyektif, yang dimaksud pasti adalah tidak ada suatu apapun yang dapat merubah ketentuan Allah, sedangkan obyektif adalah setiap ketentuan Allah itu berlaku kepada siapa pun tanpa terkecuali. Allah tidak akan melimpahkan rahmatNya pada seseorang yang sudah tercatat sebagai pembangkang dan pendosa, serta tidak akan memikulkan dosanya kepada orang lain. Segala rencana jahat yang digunakan untuk menghalangi dakwah Islam atau melenyapkan agama dari bumi ini, pada akhirnya pasti akan mengalami kegagalan. Sunnah Allah yang berlaku sepanjang masa adalah apabila Dia menetapkan suatu siksaan bagi suatu bangsa, tiada satu kekuatan pun yang sanggup mencegahnya. Kehancuran pribadi, masyarakat dan bangsa akan terjadi manakala ada pelanggaran terhadap sunnatullah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sunnatullah; Tafsir Al-Qur'an; Tafsir tematik |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Putri Ayu Novita |
Date Deposited: | 25 Oct 2022 02:36 |
Last Modified: | 25 Oct 2022 02:36 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17453 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year