Skripsi ini membahas tentang Kajian Living Al-Qur’an tentang praktek terapi mujahadah terhadap para pecandu Narkoba di Pondok Rehabilitasi At-Tauhid Semarang, dimana mujahadah yang didalamnya terdapat surah-surah dan potongan ayat secara khusus di samping itu juga ditambahi dengan Asmaul husna, Tasbih (Hasbunallah Wani’mal Wakiil) dan diakhiri dengan Sholawat Nariyah. Hal semacam ini telah membuktikan bahwa Al-Qur’an telah melahirkan berbagai bentuk respons dan peradaban bagi umat Islam.
Kaum muslim Indonesia khususnya diantara mereka banyak yang melakukan amalan-amalan dengan cara membaca surah-surah atau dengan membaca potongan ayat tertentu di dalam Al-Qur’an sebagai rutinitas atau bisa disebut dengan sebuah tradisi. Kegiatan seperti ini dapat ditemukan di berbagai tempat, begitu juga di Pondok Rehabilitasi At-Tauhid Semarang. Yang menjadikan surah dan potongan ayat tertentu sebagai amalan bacaan di dalam terapi mujahadah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek pelaksanaan terapi mujahadah dan bagaimana runtutan setiap amalan yang dibaca dan bagaimana penjelasannya secara ilmiah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif-eksplanatif.
Hasil penelitian ini yaitu yang pertama, di Pondok Rehabilitasi At-Tauhid Semarang, Al-Qur’an yang di praktekkan sebagai kegiatan rutin dan sudah menjadi tradisi setiap hari dan setiap malam. Yang kedua, penjelasan runtutan bacaannya dan makna yang di baca sebagai media terapi pecandu narkoba dengan kata lain sebagai obat. Resepsi fungsional di pondok Rehabilitasi At-Tauhid Semarang ini menggunakan teori resepsi Juass yang dikenal dengan horizon harapan, teori Jauss lebih menitikberatkan pada sejarahnya yaitu dalam penelitian ini harapan yang diinginkan oleh pengamal mujahadah ini dapat mengambil hikmah dan terlebih memahami maknanya.