Da’i memegang peran sentral dalam penyebaran ajaran islam, oleh karena itu tidak sembarang orang mampu melakukan tugas menyiarkan ajaran islam. Diperlukan persiapan tertentu untuk menjadi seorang da’i. Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi merupakan cendekiawan-cendekiawan muslim yang sedang dipersiapkan menjadi da’i. Akan tetapi sayangnya, masih terdapat sejumlah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang tidak mencerminkan sikap da’i yang berintegritas dalam perilaku sehari-hari. Kedzaliman-kedzaliman khas mahasiswa seperti mencontek, plagiasi, dan sebagainya kerap ditemukan di lingkungan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimana penyimpangan integritas mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai calon dai.
Penelitian studi kasus tentang penyimpangan integritas mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai calon da’i bertujuan untuk mengetahui bagaimana kasus-kasus penyimpangan integritas mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai calon da’i terjadi serta akar masalahnya. Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data-data yang sebagian besar berupa gambar peneliti interpretasikan ke dalam kategori-kategori indikator penyimpangan integritas yang telah dirumuskan. Setiap penyimpangan kemudian dianalisis dari lima faktor pembentuk integritas. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor individu, institusi, pemimpin, budaya, dan sistem.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kasus penyimpangan integritas sebagai calon da’i yang dilakukan oleh sebagian mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi tidak terjadi dengan sendirinya. Setiap faktor memiliki andil yang sama besar dalam menorong terjadinya penyimpangan integritas mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai calon da’i.