Sistem perbankan syariah secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional. Kinerja perbankan tidak hanya berbicara tentang jumlah laba yang dihasilkan melainkan juga berbicara efisiensi serta efektivitas sumber bank tersebut. Beberapa indikator rasio yang dapat dijadikan acuan atau sebagai bahan dasar penilaian kinerja perbankan adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan, adapaun indikator rasio tersebut adalah BOPO, FDR, dan NPF.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran efisiensi operasional dan likuiditas untuk membentuk kinerja keuangan baik secara parsial maupun simultan. Selain itu, penelitian ini menghadirkan variabel moderasi risiko pembiayaan yang diduga dapat memperkuat/memperlemah pengaruh variabel efisiensi operasional dan likuiditas untuk membentuk kinerja keuanga. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan Bank Umum Syariah periode 2015-2020 dengan metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Sampel diperoleh sebanyak 11 Bank Umum Syariah dengan periode analisis 6 tahun atau total sampel sebanyak 66 sampel. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana, analisis regresi linear berganda, dan analisis regresi moderasi dengan bantuan alat analisis IBM SPSS Versi 23.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi operasional dan likuiditas secara parsial tidak mempunyai pengaruh pada kinerja keuanan, karena menghasilkan pengaruh yang terbalik dengan teori. Secara simultan efisiensi operasional dan likuditas mempunyai pengaruh pada kinerja keuangan. Risiko pembiayaan mampu memoderasi pengaruh efisiensi operaisonal pada kinerja keuangan, namun tidak mampu memoderasi pengaruh likuiditas pada kinerja keuangan.