Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang ditirunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup bagi manusia. Dalam hal ini terdapat sebuah fenomena yang dikenal dengan living Qur’an (fenomena al-Qur’an yang hidup di dalam rutinitas masyarakat sehari-hari) yang menjadikan al-Qur’an bukan hanya kitab yang dibaca melainkan dapat di fungsikan untuk tujuan tertentu. Salah satunya bentuk living Qur’an dalam praktik pembacaan al-Qur’an di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin.
Dalam penelitan ini fokus masalahnya ialah bagaimana praktik pembacaan ayat-ayat pilihan sebagai tameng atau penangkal. Dan bagaimana menganalisis makna dari pembacaan ayat-ayat pilihan di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian lapangan (field research) dalam kajian ini, peneliti memakai metode living Qur’an. Metode ini digunakan untuk memperjelas praktik pembacaan ayat-ayat pilihan di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin, dalam desainnya kajian ini dikonsepsikan berbentuk penelitian kualitatif. Dengan demikian untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan dokumen. Analisis yang dipakai adalah metode analisis deskriptif kualitatif tetapi analisisnya dilakukan dengan cara menggambarkan secara sistematis dan tepat situasi formal tertentu.
Hasil penelitian ini yang dapat diambil yaitu: pertama praktik pembacaan ayat-ayat pilihan di Pon-pes Sirojuth Tholibin tersebut merupakan ijazah dari pengasuh pertama, dengan tujuan untuk menolak dan menangkal dari sihir, kejahatan setan, jin, sihir dan kejahatan dari semua makhluk. Praktik pembacaan ayat-ayat pilihan di Ponpes Sirojuth Tholibin dibaca setelah habis sholat magrib dan subuh setelah membaca Aurod Ba’dal Maktubah (wirid-wirid setelah sholat wajib). Kedua berdasarkan analisis penelitian bahwa praktik pembacaan ayat-ayat pilihan di Pon-pes Sirojuth Tholibin menjadikan resepsi fungsional yaitu al-Qur’an diterima dan di respon yang diharapkan dengan maksud tertentu. Berdasarkan teori Karl Mannheim peneliti menyimpulkan bahwa, dihindarkan dari musibah, dijauhkan dari kejahatan setan, jin, sihir, dan maksud jahat dari semua makhluk. Peneliti menganalisis tentang pembacaan ayat-ayat pilihan tersebut dengan interpretatif dan ekspresif santri, pengurus, masyarakat dan pengasuh Pon-pes Sirojuth Tholibin, Brabo, Tanggungharjo, Grobogan.