Konsep maksiat dalam Al-Qur’an : analisis semantik Toshihiko Izutsu

Labib, Ahmad (2021) Konsep maksiat dalam Al-Qur’an : analisis semantik Toshihiko Izutsu. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1704026143_Ahmad_Labib] Text (SKRIPSI_1704026143_Ahmad_Labib)
SKRIPSI LENGKAP Ahmad Labib - Guru Nyawiji.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (2MB)

Abstract

Dalam memahai konsep maksiat dalam Al-Qur’an, dibutuhkan pemaknaan yang mendalam serta menyeluruh, karena pada dasarnya kata maksiat ini bermakna keluar dari ketaatan, yangmana makna tersebut begitu luas cakupannya sehingga perlu di analisis bahwa kata maksiat dalam Al-Qur’an itu mencakup hal apa saja. Dapat dijumpai bahwa kata maksiat dalam Al-Qur’an dapat di klasifikasi subjeknya yangmana terdapat perbedaan makna ketika dilakukan oleh subjek tertentu, adapun subjeknya yaitu antara mukmin dan kafir.
Pada skripsi ini, penulis menganalisis kata dan konsep maksiat yang terkandung dalam Al-Qur’an dengan menggunakan analisis semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Terdapat tiga fokus kajian yang menjadi analisis utama dalam semantik Al-Qur’an Izutsu ini, diantaranya yaitu (1) meneliti makna dasar dan makna relasional kata maksiat dalam Al-Qur’an dengan menggunakan analisis sintagmatik dan paradigmatik, (2) meneliti makna historis kata maksiat yang terdapat dua analisis yaitu analisis sinkronik dan analisis diakronik yang meliputi periode pra Quranik, Quranik dan pasca Quranik, (3) weltanschauug yang merupakan analisis akhir dimana sebuah usaha untuk menyingkap pandangan dunia Al-Qur’an dengan analisis terhadap kosakata atau istilah kunci Al-Qur’an. Adapun penelitian ini termasuk penelitian library research dengan sumber utama yaitu Al-Qur’an dan kitab-kitab tafsir, kamus-kamus bahasa Arab, serta karya ilmiah seperti jurnal, skripsi, tesis dan artikel-artikel sebagai sumber sekundernya.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kata maksiat dala Al-Qur’an dengan derevasinya disebutkan sebanyak 32 kali. Kemudian makna dasar keluar dari ketaatan dan makna relasionalnya secara sintagmatik berupa syirik, kufur dan nisya>n, sedang secara paradigmatik berupa kata d{zanb, itsm dan fisq sebagai sinonimnya, adapun antonimya berupa kata t}a>’at, ittiba>’ dan taqwa>. Kemudian weltanschauung maksiat ialah perbuatan yang keluar dari ketaatan yangmana jika dilakukan oleh orang kafir bermakna menentang Nabi dan syirik kepada Allah, adapun jika dilakukan oleh orang mukmin bermakna lalai, karena adakalanya seorang mukmin lalai terhadap apa yang telah diperintahkannya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Maksiat; semantik; Toshihiko Izutsu
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 21 Oct 2022 03:32
Last Modified: 21 Oct 2022 03:32
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17627

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics