Makna salat wusṭa menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, pesan, kesan dan keserasian Al-Quran

Amiroh, Khusnia Umi (2021) Makna salat wusṭa menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, pesan, kesan dan keserasian Al-Quran. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1704026170_Khusnia_Umi_Amiroh] Text (SKRIPSI_1704026170_Khusnia_Umi_Amiroh)
1704026170_KHUSNIA UMI AMIROH_Salat Wusta dalam Tafsir al-Mishbah - Khusnia Umi Amiroh.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Salat Wusṭa adalah salat yang disebut juga sebagai salah satu salat wajib. Para ulama tafsir mayoritas mengartikan salat Wusṭa sebagai salat Ashar, sedangkan mufassir Indonesia bernama M. Quraish Shihab memiliki pendapat yang berbeda dari mayoritas ulama tafsir yaitu mengartikan salat Wusṭa sebagai salat Maghrib. Dikarenakan adanya perbedaan yang cukup kontradiktif maka dibuatlah penelitian ini. Melalui penelitian skripsi tersebut, penulis akan menganalisis apa yang dimaksud dengan salat Wusṭa menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah dan mengapa M. Quraish Shihab menafsirkan salat Wusṭa sebagai salat Maghrib.
Penelitian skripsi ini dikerjakan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif melalui metode analisis-deskriptif dengan jenis penelitian pustaka (Library Reearch). Data penelitian ini diambil dari beberapa sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer pada penelitian ini adalah karya Tafsir Al-Mishbah yang dikarang oleh M. Quraish Shihab dan kitab-kitab tafsir karangan ulama mufassir dari berbagai zaman. Sumber sekunder dari penelitian ini adalah jurnal, buku, skripsi dan artikel yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini. metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi yang mengumpulkan beberapa data dari segala sumber primer dan sekunder yang dapat diambil.
Berdasarkan penilitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa salat Wusṭa itu adalah salat Maghrib dikarenakan menurut M. Quraish Shihab jika dilihat dari jumlah rakaat yaitu tiga rakaat dan waktu permulaan ibadah salat wajib dalam sehari yang diawali dari salat Zuhur, juga melihat dari segi periwayatan hadits yang mengindikasikan salat Maghrib dan segi sosial-budaya masyarakat Indonesia yang cenderung memuliakan ibadah salat Maghrib serta salat Wusṭa sebagai salat yang paling utama untuk dilaksanakan bagi umat Islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Salat wusṭa; M. Qurraish Shihab; Tafsir al-Mishbah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 22 Oct 2022 02:02
Last Modified: 22 Oct 2022 02:02
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17643

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics