Anak merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan agama. Pengalaman yang dilalui dan didapat sejak kecil akan memberikan corak kepribadiannya. Di antara corak yang mewarnai kepribadian seseorang adalah nilai agama, moral, dan sosial yang diperoleh dari lingkungan. Lingkungan pertama yang membentuk kepribadian anak adalah lingkungan keluarga. Namun anak yang sejak kecil ditinggalkan oleh orang tuanya sehingga menjadi anak yatim atau yatim piatu atau hidup pada keluarga yang tidak mampu atau sebab lain, mereka kurang mendapatkan pendidikan, pelayanan, dan sentuhan nilai-nilai agama. Dari uraian tersebut perumusan masalahnya adalah bagaimana pelaksanaan bimbingan agama islam dalam meningkatkan kepribadian muslim pada anak asuh di Yayasan Tarbiyatul Yatim Simongan?
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan, dengan pendekatan bimbingan agama Islam, sedangkan spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik bidang-bidang tertentu secara faktual dan cermat dengan menggambarkan keadaan atau status fenomena.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan agama Islam dilakukan melalui beberapa metode dan materi. Dalam implementasinya, terlebih dahulu diterapkan metode bimbingan, yaitu metode komunikasi langsung (metode langsung) yaitu meliputi bimbingan individu dan kelompok, bimbingan individu yaitu pembimbing melakukan komunikasi langsung secara individual, bimbingan kelompok yaitu meliputi ceramah dan diskusi, dan metode tidak langsung pembimbing memberikan keteladanan yang baik serta melakukan kegiatan yang bisa menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik pada anak asuh. Selanjutnya, materi bimbingan, diantaranya yaitu materi aqidah (keimanan), syariah (hukum), akhlak, dan kehidupan sosial. Dari pelaksanaan bimbingan agama Islam yang dilakukan oleh Yayasan Tarbiyatul Yatim Simongan Semarang sudah cukup memenuhi tujuan diadakannya bimbingan agama Islam, yaitu meningkatnya kepribadian muslim anak asuh. Hal itu bisa dilihat dari awal masuk panti kebanyakan anak asuh memiliki kepribadian yang kurang baik seperti perilaku anak asuh yang dalam bercakap-cakap masih kasar, tingkah lakunya masih kurang sopan, sulit diatur, pemalas, pendiam, dan juga ibadahnya kurang baik. Setelah mengikuti bimbingan agama Islam mereka menjadi disiplin dalam mengikuti kegiatan bimbingan, percaya diri, akhlaknya yang baik seperti sopan dan menghormati orang lain, menjadi kritis dalam berpendapat, dapat berbaur dan bersosialisasi dengan temannya, dan ibadahnya semakin membaik, ditunjukkan oleh disiplin melakukan shalat lima waktu.