Perbankan merupakan salah satu sektor keuangan yang penting dalam menunjang kelancaran perekonomian. Perbankan syariah dapat menunjang pertumbuhan ekonomi salah satunya melalui indikator utamanya yakni Dana Pihak Ketiga (DPK), Pembiayaan yang Disalurkan (PyD) dan total aset. Ketiga faktor tersebut kemudian dapat memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi. Selama tiga puluh tahun berdiri, perbankan syariah terus mengalami perkembangan positif, khususnya pada indikator-indikator utama perbankan syariah seperti DPK, PyD dan total aset. Namun kondisi tersebut bertolak belakang dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih fluktuatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbankan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2017-2021.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi terhadap data laporan keuangan bank umum syariah yang dipublikasi oleh OJK dan data Produk Domestik Bruto (PDB) yang dipublikasi oleh BPS. Data yang terkumpul selanjutnya diolah menggunakan aplikasi Eviews 10.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan nilai probabilitas 0,7983 > 0,05. Sedangkan variabel total Pembiayaan yang Disalurkan (PyD), berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan nilai probabilitas yakni 0,0715 > 0,05. Adapun total asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan nilai probabilitas yakni 0,0231 < 0,05. Secara simultan, DPK, PyD, dan total asset tidak berpengaruh signifikan terhadap PDB.