Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) merupakan salah satu jenis lembaga keuangan perbankan syariah yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan pola operasional yang sesuai dengan prinsip syariah. BPR Syariah didirikan sebagai langkah aktif dalam restrukturisasi perekonomian Indonesia yang dituangankan dalam kebijakan keuangan, moneter, dan perbankan secara umum. Secara luas BPR Syariah dikenal sebagai sistem perbankan bagi hasil atau sistem perbankan Islam. Dalam penyaluran kredit kepada masyarakat BPR Syariah menggunakan prinsip tepat waktu, tepat jumlah dan tetap sasaran. Selain itu proses dalam pengajuan kredit dinilai relatif capat dan persyaratan yang diterapkan lebih sederhana sehingga sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh nasabah. Kehadiran BPRS memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya bagi pelaku UMKM, karena salah satu tujuan BPRS adalah untuk membantu mengembangkan usaha dan mensejahterakan perekonomian masyarakat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pembiayaan syariah, penggunaan akad dan pembinaan usaha terhadap perkembangan UMKM. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif dan jenis data yang digunakan adalah data primer. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah nasabah pelaku UMKM yang mendapatkan pembiayaan dari PT. BPRS Artha Mas Abadi Pati. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan tujuan dan pertimbangan tertentu. Dalam menentukan jumlah sampel yang digunakan dihitung menggunakan rumus slovin. Hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS Versi 25.
Hasil penelitian ini secara simultan menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan syariah, penggunaan akad dan pembinaan usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan UMUM. Dan hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel kualitas pembiayaan syariah dan pembinaan usaha memiliki pengaruh signifikansi terhadap perkembangan UMKM karena memiliki nilai sig. < 0,05 dan nilai t-hitung > t-tabel. Sedangkan variabel penggunaan akad tidak berpengaruh signifikan terhadap perkembangan UMKM karena memiliki nilai Sig. > 0,05 dan nilai t-hitung < t-tabel.