Keadaan di masa pandemi covid-19 PT. Hwaseung Indonesia Jepara telah melakukan pemutusan hubungan kerja dimana korban mengalami perubahan dalam diri seperti sering merenung, tidak semangat, mudah emosi dan bisa sampai menjadikan stress. Sehingga dibutuhkan adanya coping untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh penerimaan diri dan regulasi emosi terhadap coping stress pada buruh pabrik korban pemutusan hubungan kerja (PHK) PT. hwaseung indonesia (HWI) Jepara. Sampel dalam penelitian ini adalah 260 orang yang mengalami PHK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga skala yaitu skala penerimaan diri, skala regulasi emosi, dan skala coping stress. Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis yang terdiri dari uji regresi linier berganda. Metode analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 22.0. Hasil penelitian ini adalah: 1) Penerimaan diri berpengaruh terhadap coping stress dibuktikan dengan nilai sig sebesar 0,000 (p<0,01). 2) Regulasi emosi berpengaruh terhadap coping stress dibuktikan dengan nilai sig sebesar 0,000 (p<0,01). 3) Penerimaan diri dan regulasi emosi berpengaruh terhadap coping stress dengan nilai sig sebesar 0,000 (p<0,01). Dapat disimpulkan bahwa ketiga hipotesis pada penelitian ini diterima. Hasil uji regresi linier berganda pada penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara penerimaan diri dan regulasi emosi terhadap coping stress pada buruh pabrik korban pemutusan hubungan kerja (PHK) PT. hwaseung indonesia (HWI) Jepara dengan nilai signifikansi p 0,000 dan sumbangan efektif sebesar 64,5%.