Metode penentuan arah kiblat dari masa ke masa mengalami perkembangan yang signifikan. Mulai dari metode yang tradisional, hingga metode yang modern. Salah satu metode penentuan arah kiblat yang paling mudah dan akurat yaitu dengan memanfaatkan fenomena istiwa>’ al-a’z}am atau disebut juga ras{du al-qiblah global yang dimana Matahari pada waktu tersebut mengalami kulminasi di atas Ka’bah yang disebabkan oleh nilai deklinasi sama dengan nilai lintang tempat Ka’bah.
Potensi nilai deklinasi sama dengan nilai lintang tempat Ka’bah juga dimiliki oleh Bulan karena Deklinasi Bulan bisa mencapai nilai maksimum 28,6°. Dari hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang kulminasi Bulan di atas Ka’bah sebagai metode pengukuran arah kiblat.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yang menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan arithmatic. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi dengan metode analisis data berupa teknik deskriptif analitik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pengukuran arah kiblat dengan memanfaatkan fenomena kulminasi Bulan persis atau mendekati persis pada titik zenit Ka’bah dapat dilacak dengan mencari nilai deklinasi Bulan yang paling mendekati nilai lintang Ka’bah. Adapun praktik pengukurannya yaitu dengan cara membidik Bulan dengan tongkat atau sejenisnya sehingga didapatkan bayangan arah kiblat. Fenomena ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dan menghasilkan arah kiblat yang akurat ketika nilai kemelencengan tidak melebihi batas maksimal ketentuan akurat. Karena setiap kali fenomena tersebut terjadi tingkat akurasinya berbeda-beda tergantung dari deviasi nilai deklinasi Bulan dengan lintang Ka’bah, dan jarak antara Ka’bah dengan tempat pengamatan.