Secara garis besar ada dua metode dalam menentukan awal bulan Kamariah yaitu metode rukyat dan metode hisab. Beragamnya metode menjadikan salah satu pemicu timbulnya ketidakseragaman dalam mengawali hari-hari besar Islam, baik secara individu maupun organisasi. Seperti yang terjadi pada organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah lebih condong ke hisab namun Nahdlatul Ulama lebih ke rukyat. Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri yang dikenal berbasis NU akan tetapi menggunakan metode hisab.
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana dasar hukum penetapan awal bulan Kamariah Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri dan bagaimana metode penetapan awal bulan Kamariah Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan yang termasuk penelitian kualitatif. Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer berupa dokumen ikhbar Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kitab Sullam An Nayyirain. Metode analisis data yang digunakan penulis yaitu metode deskriptif-analitik.
Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, Dasar hukum penetapan awal bulan Kamariah Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri adalah Al-Quran dan Hadis, serta pendapat imam besar yaitu Imam Subki, Imam Ramli, As Syarbaini, dan Ibnu Hajar al-Haitami. Kedua, Metode penetapan awal bulan Kamariah Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri menggunakan metode hisab hakiki taqribi bersandarkan pada kitab Sullam an Nayyirain menggunakan kriteria imkanur rukyat 2 derajat.