Pajak menjadi tulang punggung negara maka dari itu, dana pembangunan negara didominasi dari pendapatan penerimaan pajak. Akan tetapi kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih terbilang rendah. Hal ini dibuktikan dengan adanya jumlah tax ratio di Indonesia yang kurang sehat pada tahun 2021 karena masih berada di angka 8,4% padahal pada tahun 2024 target tax ratio sebesar 9,4%. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji secara empiris pengaruh pemahaman peraturan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dengan transaksi e-commerce, untuk menguji secara empiris tarif pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dengan transaksi e-commerce, untuk menguji secara empiris sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dengan transaksi e-commerce, dan untuk menguji secara empiris kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dengan transaksi e-commerce.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan IBM SPSS Statistic 25, dengan jumlah sampel atau wajib pajak UMKM shopeefood di kecamatan Tembalang kota Semarang sebanyak 84 responden yang diolah menggunakan rumus slovin. Pengumpulan data menggunakan data primer melalui penyebaran kuisioner yang kemudian diproses dan dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik non-probability sampling dengan jenis convinence sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kemudahannya menemukan responden untuk dijadikan sampel.
Hasil dari penelitian ini menunjukan variabel pemahaman peraturan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan transaksi e-commerce, variabel tarif pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan transaksi e-commerce, variabel sanksi pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan transaksi e-commerce, dan variabel kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan transaksi e-commerce.