U’lum, Bakhrul, 2018. Harmonisasi dan Kerukunan Umat Beragama (studi kasus Koeksistensi umat beragama di Daerah Udan Riris Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang). Semarang: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang.
Skripsi ini adalah salah satu kajian ilmiah yang membahas tentang koeksistensi atau hidup berdampingan antara umat Kristen, Protestan, dan Hindu secara harmonis tanpa adanya konflik, ataupun permasalahan terkait agama di Wilayah Udan Riris Tlogosari kulon, Yang mana melihat Fenomena dunia terkhusunya di Indonesia banyak sekali kasus penistaan yang mengatasnamakan agama. Dan penelitian ini memberikan batasan masalah yaitu Bagaimana bentuk koeksistensi yang dilakukan masyarakat di Daerah Udan Riris Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, dan apa Peran agamawan dalam Koeksistensi Umat Beragama masyarakat di Daerah Udan Riris Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Serta tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah Untuk memahami bentuk koeksistensi umat beragama di Daerah Udan Riris Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. dan Agar mampu memahami pentingnya peran agama dalam koeksistensi Umat Beragama di daerah udan riris Tlogosari kulon, kecamatan Pedurungan, kota Semarang, metode penelitiang yang di gunakan adalah field reserch atau penelitian lapangan, dengan tujuan yang menggambarkan fenomena koeksistensi umat beragama antara masyarakat Kristen, Protestan, dan Hindu, secara sistematis dari suatu fakta secara faktual dan cermat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk koeksistensi umat beragama yang ada di wilayah Udan Riris adalah dengan melakukan kegiatan tolong menolong, dan silaturahmi dari satu rumah kerumah yang lain, karena hal itulah faktor utama kehidupan berdampiangan serta menjadi ciri tersendiri masyarakat atas koeksistensi yang ada di wilayah Udan Riris ini. Adapun faktor yang mendukung terjadinya harmonisasi di wilayah Udan Riris yaitu : 1) ajaran agama, 2) Peran Agamawan, 3) sikap kekeluargaan/saling memahami. Dan untuk faktor penghambatnya adalah: 1) pemahaman agama yang kurang mendalam, 2) kurangnya pemahaman akan Harmonisasi dan kerukunan umat beragama. Kemudian peran agamawan dalam koeksistensi umat beragama di Daerah Udan Riris Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang yang diamatai melalui kegiatan sosial yang dilakukan oleh para tokoh agama yang saling berkunjung dari satu rumah kerumah yang lain untuk menciptakan rasa kepercayaan yang tinggi, saling menghargai pada saat melakukan ibadah, serta penyampaian kepada umat mereka untuk terus menaga perdamaian tanpa pandang bulu agama.