Kebersihan merupakan hal pokok dalam agama Islam,dalam setiap ibadah selalu diwajibkan untuk suci dan bersih. Sehingga kebersihan harus diajarkan setiap penganutnya. Pondok Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan islam khususnya di negara Indonesia, pastinya sangat berperan dalam memberi pelajaran dan terbentuknya perilaku para generasi mengenai kebersihan termasuk di Pondok Pesantren MQA. Meskipun dalam ajaran islam kebersihan memang sangat ditekankan, akan tetapi malah terbalik dengan realita yang ada di Pondok Pesantren MQA. Para santri sudah diajarkan terkait ajaran-ajaran kebersihan serta memiliki religiusitas yang tinggi akan tetapi dalam keseharian santri kurang mempraktikkan perilaku kebersihan. Hal ini dapat dilihat sebagian santri yang menimbun baju, menimbun sampah ataupun membunag sampah sembarangan atau di aliran air. Dengan hal ini kebersihan santri terlihat masih kurang diperhatikan dan lingkungan menjadi tidak nyaman. Dari realitas tersebut penulis menganalisis bagaimana pengaruh pemahaman keagamaan terhadap perilaku santri di Pondok Pesantren MQA Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan metode deskriftif-kualitatif dengan melalui observasi, wawancara, dokumentasi serta data yang menjadi penguat.
Hasil penelitian ini yaitu yang pertama, Adapun ajaran-ajaran kebersihan santri di Pondok Pesantren MQA diantaranya : Membuang sampah, mengaji kitab fiqih, penyuluhan, ro’an atau kerja bakti, piket harian, mencuci alat makan dan pakaian. Kedua yaitu ajaran kebersihan ataupun religiusitas santri tentang pentingnya menjaga kebersihan tidak dapat memberikan pengaruh terhadap kebersihan santri di lingkungan Pondok Pesantren Madrosatul Qur’an Aziziyyah Semarang.