Salah satu bentuk kajian dari ‘ulu ̅mul qur’a ̅n adalah qira ̅’ah atau bisa juga dikatakan ilmu yag sudah berdiri sendiri. Qira ̅’ah merupakan salah satu disiplin ilmu yang membahas serta mempelajari bagaimana cara melafaẓkan beberapa kosa kata yang ada pada al-Qur’an dan perbedaan dalam melafaẓkannya dengan cara dinisbatkan pada orang yang meriwayatkan dan disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebuah perbedaan dalam melafaẓkan kosa kata dalam al-Qur’an terkadang ditemukan pengaruhnya terhadap penafsiran dan juga yang tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap penafsiran suatu ayat terkhusus pada aspek farsyatul huruf. Banyaknya para mufassir yang menggunakan ilmu qira ̅’ah sebagai sarana tafsirnya dan memberikan pengetahuan bahwa qira ̅’ah al-Qur’an beragam bukan hanya terpaku pada satu riwayat saja. Hal demikian yang membuat penulis tertarik untuk melakukan kajian ini dan memilih fokus untuk mengkaji kitab tasfi ̅r al-Ja ̅mi’ Li Ahka ̅m al-Qur’a ̅n karya imam al-Qurṭubi ̅ karena kitab tafsir karangannya tersebut dikategorikan sebagai kitab tafsir yang sangat lengkap dan rinci dengan mencantumkan perbedaan qira ̅’ah sebagai salah satu sarana untuk menafsirkan dan menggali maksud dari suatu ayat, sehingga menimbulkan pokok masalah yang diangkat dalam penelitin ini adalah tentang bagaimana ragam qira ̅’ah dalam surah al-Baqarah yang difokuskan pada aspek farsyah al-huru ̅f baik yang berpengaruh terhadap tafsir ataupun yang tidak berpengaruh terhadap tafsir.
Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Jenis penelitian telaah pustaka ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis yaitu menggambarkan atau menjelaskan data-data dalam menguji atau menjelaskan sebuah tulisan guna untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut dengan pokok masalah serta menguraikan data-data yang terkumpul dan tersusun secara sistematis melalui metode dokumentasi. Penelitian ini menggunakan kajian utama sumber primer yaitu kitab tasfsir al-Ja ̅mi’ Li Ahka ̅m al-Qur’a ̅n karya imam al-Qurṭubi ̅, sedangkan sumber sekunder diperoleh dari jurnal, buku dan penelitian berkaitan.
Penelitian ini membuahkan hasil dan membuktikan bahwa Ragam qira ̅’ah dalam surah al-Baqarah berdasarkan aspek farsyatul huru ̅f yang tidak berpengaruh terhadap penafsiran pada kitab al-Ja ̅mi’ Li Ahka ̅m al-Qur’a ̅n karya al-Qurṭubi ̅ telah ditemukan terdapat 11 lafaz yang mengandung farsyatul huru ̅f berdasarkann apa yang telah dipaparkan al-Qurṭubi ̅ dalam kitab tafsirnya. 11 lafaz yang mengandung farsyatul huru ̅f tersebut termuat dalam surah al-Baqarah ayat 7, ayat 9, ayat 10, ayat 20, ayat 83, ayat 85, ayat 90 pada lafaz yunazzila, ayat 115, ayat 128, ayat 165, dan ayat 182. Sedangkan ragam qira ̅’ah dalam surah al-Baqarah berdasarkan aspek farsyatul huru ̅f yang berpengaruh terhadap penafsiran pada kitab tafsir al-Ja ̅mi’ Li Ahka ̅m al-Qur’a ̅n karya al-Qurṭubi ̅ telah ditemukan terdapat 12 lafaz yang mengandung farsyatul huru ̅f berdasarkan pemaparan yang dilakukan oleh al-Qurṭubi ̅ dalam tafsirnya. 12 lafaz yang mengandung farsyatul huruf tersebut termuat dalam surah al-Baqarah ayat 10, ayat 77, ayat 83, ayat 85, ayat 88, ayat 106, ayat 108, ayat 119, ayat 125, ayat 190, dan ayat 2.