Penelitian ini membahas mengenai Tradisi Pembacaan Surat Al-Insyirāh di Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Tegal yang dianalisis menggunakan teori tindakan sosial Max Weber. Tradisi ini rutin dilaksanakan setiap selesai jama’ah sholat subuh dan magrib serta saat pengajian qasidah burdah setiap malam rabu. Tradisi ini terdapat nilai penting di dalamnya, sehingga melalui skripsi ini penulis ingin mencari tahu tentang sejarah awal mula tradisi, praktik pelaksanaanya serta pemaknaan terhadap tradisi tersebut kemudian dianalisis dengan teori tindakan sosial Max weber. Penulis menggunakan jenis penelitian field research guna mencari jawaban atas permasalahan yang akan diteliti dalam kajian living qur’an yang mana data-data diperoleh dari lapangan kemudian dianalisis. Tradisi pembacaan surat al-Insyirāh yang dikategorikan sebagai tradisi living quran dan juga merupakan sebuah tindakan sosial, maka dalam hal ini penulis menggunakan teori tindakan sosial Max Weber sebagai pisau analisis dalam penelitian. Hasil dari penelitian Tradisi Pembacaan Surat Al-Insyirāh di Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Tegal yaitu tradisi ini bermula dari saran yang disampaikan oleh KH. Mohammad Barmawi, kemudian sampai sekarang tradisi masih berlanjut dibawah asuhan KH. Sulton Barmawi. Praktik pelaksanaanya yaitu membaca dengan meletakkan tangan kanan di atas dada kiri. Dari praktik pembacaan surat tersebut memiliki pemaknaan yang berbeda-beda pada setiap individu. Praktik pembacaan surat al-Insyirāh di Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Tegal ditinjau dari teori tindakan sosial Max Weber masuk dalam empat tipe yang sebagaimana dikemukakan oleh Max Weber yaitu tindakan rasional instrumental, tindakan sosial berorientasi nilai, tindakan tradisional dan tindakan afektif.