Implementasi peran Lbh Apik Semarang dalam pemberian hak-hak korban eksploitasi seksual pada anak (studi kasus : Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan Semarang)

Hidayatulloh, Muhammad Syarif (2022) Implementasi peran Lbh Apik Semarang dalam pemberian hak-hak korban eksploitasi seksual pada anak (studi kasus : Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan Semarang). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo.

[thumbnail of Skripsi_Lengkap_1802056045_ Muhammad_Syarif_Hidayatullah] Text (Skripsi_Lengkap_1802056045_ Muhammad_Syarif_Hidayatullah)
Skripsi_1802056045_ Muhammad_Syarif_Hidayatullah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Eksploitasi seksual telah melanggar hak asasi manusia dengan hak kebebasan pribadi. Tindak kejahatan tersebut banyak terjadi pada kelompok rentan, salah satunya yaitu perempuan dan anak. Korban yang mayoritas perempuan dan anak tidak hanya mengalami trauma fisik tetapi juga mengalami trauma psikis. Korban eksploitasi seksual membutuhkan kekuatan mental tetapi juga harus diberdayakan secara ekonomi untuk mempu menghadapi masalah hidup kedepannya. Maka dari itu, tujuan penulisan ini pertama, untuk mengetahui peran LBH APIK Semarang dalam implementasi pemberian hak-hak korban eksploitasi seksual dan hambatan yang dialami oleh LBH APIK Semarang dalam pemberian hak-hak korban eksploitasi seksual pada anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris. Penelitian lapangan di kantor LBH APIK Semarang melalui data wawancara. Hasil penelitian menunjukkan Pertama, bentuk-bentuk perlindungan hukum berupa pendampingan represif di LBH APIK Semarang terhadap anak korban ESKA diberikan melalui intervensi (pemberian layanan) dan rehabilitasi. Intervensi yang diberikan berupa intervensi kesehatan, intervensi psikologi, intervensi hukum, dan intervensi informasi; sedangkan rehabilitasi yang dilakukan berupa rehabilitasi psikologi, rehabilitasi pendidikan, rehabilitasi ekonomi, rehabilitasi sosial, dan shelter (rumah aman). Kedua, selama melakukan pendampingan terhadap anak korban ESKA. Hambatan-hambatan ini berasal dari internal maupun dari eksternal. Hambatan internal dihadapi dari anak korban ESKA dan LBH APIK Semarang. Hambatan eksternal dihadapi dari keluarga anak korban ESKA, masyarakat, dan pihak-pihak terkait. Disarankan untuk LBH APIK Semarang sebaiknya membangun infrastuktur guna mengoptimalkan pemberian intervensi dan rehabilitasi terhadap anak korban ESKA, sehingga proses pendampingan berjalan secara optimal dan tentunya anak korban senantiasa mendapatkan pengawasan dari LBH APIK Semarang. Perlu adanya peningkatan kerjasama antara LBH APIK Semarang dengan pemerintah baik pemerintah Kota Semarang maupun pemerintah kabupaten lain

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Negara; Ekploitasi Seksual; Trafficking; Anak
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law > 345 Criminal law
300 Social sciences > 360 Social services; association
300 Social sciences > 360 Social services; association > 361 General social problems and services
300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74201 - Ilmu Hukum
Depositing User: Erica Visiyam
Date Deposited: 09 Dec 2022 04:54
Last Modified: 09 Dec 2022 04:54
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18289

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics