Bunga merupakan suatu hal yang sudah melekat terutama dalam sebuah transaksi pinjam-meminjam. Sementara Islam melarang pemungutan riba (bunga) dan nash larangannya cukup jelas dan tegas sehingga orang tidak ragu-ragu lagi bahwa riba itu hukumnya haram. Ketika seseorang sedang terjepit dalam kesulitan hidup, kemudian ada orang yang bersedia memberikan pinjaman uang tanpa dibebani tambahan bunga, maka beban dan kesulitan untuk sementara dapat teratasi.
Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini (1) Bagaimana upaya Koperasi Persaudaraan Sejati dalam meningkatkan kesejahteraan anggota? dan (2) Bagaimana sistem pinjaman bebas bunga yang dilakukan Koperasi Persaudaraan Sejati untuk para deposan?
Objek penelitian berlokasi di Koperasi Persaudaraan Sejati Semarang. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dimana peneliti mendeskripsikan tentang obyek yang diteliti dengan mencatat apa yang ada dalam obyek penelitian, dengan menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Narasumber pertama dalam penelitian ini adalah pengurus dan anggota yang mengetahui seluk-beluk Koperasi Persaudaraan Sejati sejak awal. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan-laporan serta arsip yang berkaitan dengan penelitian ini. Sedangkan dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu : pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan upaya koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota adalah dengan pinjaman bebas bunga dan pemberian pinjaman dana talangan haji. Ada juga semacam pemberian bingkisan akhir tahun, doorprize pada saat RAT, dan Tunjangan Hari Raya. Sedangkan untuk pelaksanaan pinjaman bebas bunga, ada ketentuan 3% dimana biaya tersebut diambil diawal dari uang pinjaman dan itu juga kembalinya kepada anggota. Biaya 3% tersebut maksudnya 2% untuk biaya administrasi dan 1% dipergunakan untuk dana sosial. Bagi anggota yang belum bisa melunasi hutangnya, maka solusinya hutang tersebut tadi diambilkan dari simpanan si peminjam dan jika jumlah simpanan tersebut tidak cukup untuk melunasi hutangnya, maka koperasi akan mengambil tindakan sebagaimana yang telah ditetapkan sesuai dengan kesepakatan, dan tentunya secara kekeluargaan. Pembebanan biaya 3% sepenuhnya akan kembali kepada anggota dan sepenuhnya juga digunakan untuk kesejahteraan anggota. Jadi, koperasi tidak mengambil keuntungan karena dari awal pendirian tujuan koperasi tersebut adalah sebagai sarana untuk mengatasi masalah keuangan anggota yang mendesak dan semakin mempererat silaturahmi antaranggota.