Kemiskinan dan Pendidikan mempunyai keterkaitan satu sama lain. Salah satu isu pembangunan yang sangat kompleks. Kemiskinan dipandang sebagai dampak dari pembangunan dan bagian dari masalah yang terjadi dalam pembangunan. Kemiskinan ditandai dengan adanya pengangguran, keterbelakangan, dan ketimpangan antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pendidikan agama pada keluarga blandong, faktor-faktor yang memicu keberlangsungan pendidikan agama pada keluarga blandong, dan implikasi pendidikan agama terhadap keberagamaan anak keluarga blandong. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini ditopang tiga jenis data yang meliputi: data wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan agama dilakukan oleh keluarga blandong melalui berbagai metode atau cara dalam mendidik anaknya. Metode yang digunakan dalam mendidik anak blandong masih menggunakan metode tradisi yang masih berjalan di kalangan masyarakat Banyu Urip. Seperti tegas deso, takiran, dan budaya yang berkembang di masyarakat tersebut. Media yang digunakan dalam pembelajaran masih bersifat klasik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pendidikan agama anak ada anggapan dari orang tua tentang pentingnya agama Islam yaitu pekerjaan yang berat, tempat yang angker, masa lampau, dan halusinasi yang tinggi, hal tersebut membuat orang tua blandong mendorong anaknya untuk belajar pendidikan agama Islam, dengan adanya pendidikan agama Islam maka anak mempunyai pengetahuan dasar tentang agama Islam, anak mendapat pengetahuan dasar akhlak, Anak memiliki pengetahuan dasar tentang sosial. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwasannya pendidikan agama Islam sangat penting bagi anak blandong dan para orang tua bersemangat dalam mendidik anaknya agar menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua.