Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar juga dapat dijelaskan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri siswa (intrinsik) dan dari luar diri siswa (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu. Hilangnya motivasi belajar siswa pada saat melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) coba dikembalikan dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada masa Reopening School yang dilakukan secara tatap muka pada pandemi. Peningkatan motivasi belajar siswa dengan PTM masa reopening juga dilakukan pada bidang studi Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif deskriptif (mix method), peneliti menggabungkan dua metode yakni kuantitatif dan kualitatif dikarenakan data yang disajikan dalam bentuk angka dan dideskripsikan dalam bentuk narasi teks. Jumlah responden 150 orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner, alat analisis menggunakan regresi liner dengan alat bantu SPSS 26. Hasil penelitian mengumukan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang ditunjukkan dengan nilai sig sebesar 0,016 (< 0,05). Hasil penelitian juga mengemukakan bahwa peran guru dan orangtua harus saling melengkapi dalam meningkatkan motivasi belajar.

ABSTRACT:
Learning motivation is the overall driving force within the student that gives rise to learning activities, which ensures the continuity of learning activities and gives direction to learning activities, so that the goals desired by the learning subject can be achieved. Learning motivation can also be explained as an impulse that arises from within the student (intrinsic) and from outside the student (extrinsic) to do something. The loss of student learning motivation when conducting Distance Learning (PJJ) tried to be returned with Face-to-Face Learning (PTM) during the reopening school period which was carried out face-to-face during the pandemic. Theimprovement of student learning motivation with ptm masa reopening is also carried out in the studyof Islamic Religious Education.
This study is a quantitative and descriptive qualitative research (mixed method), the researcher combines two methods, namely quantitative and qualitative because the data is presented in the form of numbers and described in the form of narrative text. The number of respondents as many as 150 people. The data collection tool uses a questionnaire, the analysis tool uses linear regression with SPSS 26 tools. The results show that there is a relationship between learning motivation and learning in religious education which is indicated by a sig value of 0.016 (< 0.05). The results also show that the roles of teachers and parents must complement each other in increasing learning motivation.