Religiusitas merupakan hal yang unik dan bersifat individual, dipengauhi oleh budaya seseorang, status perkembangan, pengalaman hidup,nilai-nilai, dan ide-ide tentang kehidupannya. Bimbingan konseling islam ini hadir untuk membantu orang dengan HIV-AIDS ini mencapai atau mengembangkan fitrahnya yaitu sebagai makhluk religius. LSM PEKA (Peduli Kasih) merupakan salah satu tempat atau wadah layanan pendampingan untuk ODHA dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang sehat, khususnya di bidang HIV/AIDS, dan memdorong kemandirian masyarakat, menuju sejahtera dan berkeadilan sosial. Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis kemukakan, memunculkan rumusan masalah sebagai berikut: Pertama, bagaimana kondisi religiusitas ODHA di Yayasan Peduli Kasih Semarang. Kedua, bagaimana bimbingan konseling Islam dalam mengembangkan religiusitas ODHA.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif diskriptif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata atau lisan dari narasumber yang perlunya diamati. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang harus mendeskripsikan suatu obyek, fenomena, atau setting sosial yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif. Pada pendekatan ini digunakan beberapa teknik yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti juga menggunakan pendekatan penelitian bimbingan konseling Islam sebagai persepektif.
Penelitian ini menghasilkan temuan penelitian berupa: Religiusitas di Yayasan Peduli Kasih ini sangat bervaritif. Dari lima dimensi yang digunakan, dimensi keyakinan (ideologi) tergambar mempercayai mengenai ajaran-ajaran agamanya. Dimensi praktik agama (Ritualistik) tergambar belum secara penuh mengamalkan ajaran yang diyakini. Dimensi pengetahuan agama menunjukkan perubahan dari yang paham mengenai larangan tersebut namun masih acuh menjadi merasa bersalah dan akan memperbaiki untuk menjadi manusia yang lebih baik. Dimensi pengalaman menunjukkan perubahan yakni merasa lebih dekat dengan Allah SWT setelah melakukan ibadah. Dimensi pengamalan tergambar masih tertutup dengan masyarakat. Bimbingan dan konseling islam dalam mengembangkan religiuisitas ODHA yakni meyakinkan individu sesuatu kebutuhannya yaitu iman dan taat kepada Allah SWT, mendorong dan membantu untuk memahami serta mengamalkan ajaran agama secara benar, mendorong dan membantu individu memahami serta mengamalkan iman, islam, ihsan dalam kehidupan sehari-hari.. Layanan yang dapat digunakan yakni membantu klien dalam menumbuhkan kesadaran klien atas perilakunya, membantu klien dalam menemukan makna baru mengenai penyakitnya, menguatkan harapan dan membangun optimisme ODHA, memberikan bimbingan kepada ODHA untuk berfikir positif dan menata kembali kehidupan yang lebih baik.