Kasus kekerasan seksual perlu mendapatkan perhatian lebih dalam upaya pencegahan serta pertolongan secepatnya. Korban perlu mendapatkan bantuan baik secara fisik, psikis, maupun hukum dalam rangka memenuhi hak-haknya sebagai korban. Pencegahan dan penanganan secepatnya didasari pada dampak yang muncul pada korban kekerasan seksual yang tentunya perlu segera ditangani oleh seorang ahli sesegera mungkin untuk meminimalisir timbulnya dampak berkepanjangan pada korban. LRC-KJHAM sebagai lembaga yang bekerja sama dengan Komnas Perempuan dapat dijadikan sebagai tempat untuk meminta bantuan para korban kekerasan seksual. Penanganan yang dilakukan oleh LRC-KJHAM dapat membantu korban dalam menangani dampak fisik, dan psikis yang timbul pada korban serta bantuan hukum yang diperlukan oleh korban.
Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif pendekatan studi kasus dengan sumber data berupa data primer yang bersumber dari pendamping dan konselor LRC-KJHAM, dan data sekunder berasal dari buku, dokumen, serta jurnal penelitian yang relevan dengan penelitian, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi dan teknik validitas data menggunakan metode triangulasi teknik dan triangulasi sumber dan metode analisis dalam penelitian ini adalah reduksi data, display data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak psikis yang muncul pada korban kekerasan seksual remaja perempuan mengalami dampak psikis berupa gangguan emosional berupa emosi yang tidak stabil, mood yang mudah berubah-ubah, cemas yang berlebihan, stres berkepanjangan, mengalami trauma dan depresi. Gangguan perilaku berupa adanya perilaku kepada korban seperti menarik diri dari lingkungan sekitar, tidak percaya diri, dan takut sulit untuk bersosialisasi. Gangguan kognisi berupa pola pikir korban yang terganggu akibat kekerasan yang dialaminya. Sedangkan upaya konselor dalam membantu korban kekerasan seksual di LRC-KJHAM ialah melakukan pendampingan kepada korban, melakukan Konseling Individu pada korban di tempat yang korban inginkan, dan Konseling Kelompok dalam bentuk support grup serta jika dirasa perlu maka korban dapat dialihkan kepada konselor/psikolog profesional dalam membantu korban. Serta pelaksanaan Konseling Individu dan Konseling Kelompok berbasis support grup di LRC-KJHAM sudah sesuai dengan Bimbingan Konseling Islam terkait asas-asas, tujuan, tahapan, serta praktiknya.