Taubat menurut Imam Al-Ghazali : analisis bimbingan dan konseling Islam
Azizah, Nur (2021) Taubat menurut Imam Al-Ghazali : analisis bimbingan dan konseling Islam. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1701016063_Nur Azizah_Skripsi FULL.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Manusia dalam menjalankan kehidupnya tidak dapat terlepas dari perbuatan dosa, karena fitrah dari manusia adalah tempatnya lupa dan salah. Allah memberikan jalan kepada manusia yang melakukan dosa untuk bertaubat dan meminta ampunan kepada-Nya. Konsep taubat menurut Imam Al-Ghazali adalah meninggalkan pebuatan dosa yang dilakukan, dan dosa yang sederajat dengan itu, dengan cara mengagungkan Allah dan takut akan murka-Nya. Dalam usahanya untuk bertaubat manusia memerlukan bantuan dari orang lain yaitu melalui bimbingan dan konseling Islam. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana Taubat menurut Imam Al-Ghazali. 2) Bagaimana Taubat menurut Imam Al-Ghazali Analisis Bimbingan dan Konseling Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), menggunakan pendekatan filosofis. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dengan analisis data content analysis. Pengumpulan data dari Sumber data primer diperoleh dari kitab Minhajul ‘Abidin, terjemahan kitab Minhajul ‘Abidin, dan terjemahan kitab Ihya Ulumuddin. Sumber data sekunder dari buku, jurnal, artikel, dan laman website yang dapat menunjang sumber data primer. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap konsep taubat menurut Imam Al-Ghazali Analisis bimbingan dan konseling Islam.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Taubat menurut Imam Al-Ghazali adalah pengertian yang menghimpun tiga komponen: Ilmu, keadaan dan perbuatan. Adapun Ilmu untuk mengetahui bahaya dosa yang menjadi tabir (penghalang) antara hamba dengan Tuhannya, setelah mengetahui bahaya dosa maka akan timbul perasaan sedih akibat takut akan murka-Nya, dan akan timbul perbuatan menjauhi perbuatan dosa. (2) Taubat menurut Imam Al-Ghazali analisis bimbingan dan konseling Islam. Diketahui bahwa taubat dapat dijadikan materi dan juga terapi sebagai media untuk proses pertaubatan seseorang yang sedang terbelenggu dalam dosa dan memiliki keinginan untuk kembali ke jalan Allah SWT. Melihat hal tersebut, maka bimbingan dan konseling Islam menjalankan fungsinya yaitu fungsi preventif yang berarti pencegahan, Fungsi kuratif yang berarti penyembuhan dan fungsi development yaitu mengembangkan. Ketiganya saling berkesinambungan dengan tujuan dari taubat yaitu adanya perubahan diri kearah yang lebih baik. Tujuan bimbingan dan konseling Islam, yaitu pertama sebagai upaya untuk membantu menuju fitrahnya kejalan yang benar yang diperintahkan Allah SWT. kedua untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, dan kebersihan jiwa serta mental agar menjadi tenang dan damai. Ketiga, untuk menghasilkan potensi IIahhiyah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Taubat; Imam Al-Ghazali; Bimbingan dan Konseling Islam |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.4 Sufism > 297.45 Sufi ethics 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) |
Depositing User: | Ana Afida |
Date Deposited: | 30 Dec 2022 02:23 |
Last Modified: | 30 Dec 2022 02:23 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18498 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year