Ismungi, (1401036060) dengan judul Aktivitas Dakwah Masjid Al-Ishlah Beringin Ngaliyan (Perspektif Unsur-Unsur Dakwah). Skripsi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang. Masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat sujud (shalat) saja. Namun, lebih dari itu masjid memiliki banyak fungsi yang membuat keberadaanya menjadi pusat kegiatan Islam. Fungsi masjid tersebut diantaranya merupakan tempat kaum muslimin beribadat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagai tempat kaum muslimin beri’tikaf, membersihkan diri, menenangkan batin untuk membina kesadaran dan mendapatkan pengalaman batin atau keagamaan sehingga selalu terpelihara keseimbangan jiwa dan raga serta keutuhan kepribadian, sebagai tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat, sebagai tempat membina keutuhan ikatan jamaah dan kegotong-royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Masjid Al-Ishlah sebagai tempat dakwah di desa beringin, diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan ke-Islaman sekaligus syiar dan dakwah Islam.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Bagaimana aktifitas dakwah Islam di Masjid Al-Ishlah. 2) Faktor pendukung dan penghambat aktifitas dakwah Islam di Masjid Al-Ishlah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan metode interview, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktifitas di Masjid Al-Ishlah banyak dan padat berdasarkan bidang-bidang yang ada, diantaranya yaitu 1) Bidang Peribadatan, aktifitas dalam bidang ini adalah (a) Peribadatan rutin berupa shalat lima waktu secara berjama’ah, (b) Shalat Jum’at, (c) Pelaksanaan Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha, (d) Penyembelihan hewan kurban selesai Sholat idul Adha, (e) Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam. 2) Bidang Pendidikan, Dakwah dan Wanita, aktifitas dalam bidang ini adalah (a) Majlis Taklim, yang diselenggarakan pada selepas sholat isha’ setiap malam senin sebulan di lakukan 2 kali dan di pimpin oleh tokoh agama setempat, (b) Pengajian TPA yang di lakukan setiap sore bagi anak anak, dan (c) Kegiatan kerorganisasian baik dari ikatan remaja masjid, maupun dari perkumpulan ibu-ibu. Faktor pendukung aktifitas dakwah Islam di Masjid Al-Ishlah yaitu penyelenggara dan pengelola kegiatan tersebut dari warga setempat dan para tokoh ulama, faktor pendukung lain adalah dari segi pendanaan juga dari dana warga pribadi seluruh warga desa Beringin kompak. Sedangkan, faktor penghambat aktifitas dakwah Islam di Masjid Al-Ishlah dikarenakan kesulitan dalam mencari narasumber ataupun penceramah yang dapat menjadi pemateri dalam kegiatan dakwah ini karena hanya ada tiga orang di desa Beringin dan mereka menguasai bidangnya masing masing jadi untuk mencari penggantinya saat ini sangat sulit, kemudian kendala yang dirasakan yaitu dalam hal kelengkapan sarana dan prasarana dikarenakan prasarana yang dimiliki oleh masjid Al-Ishlah ini dirasa kurang memadai.