Nama: Ahmad Rifqi Ainulyaqin, NIM: 1501036118, judul skripsi: Haul Makam Syekh Hasan Munadi Nyatnyono Kabupaten Semarang (Perspektif Fungsi Actuating Manajemen Dakwah). Skripsi ini memfokuskan pada Bagaimana Penerapan Fungsi Actuating Pada Haul Syekh Hasan Munadi Nyatnyono Kabupaten Semarang serta Apa Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Fungsi Actuating Pada Haul Syekh Hasan Munadi Nyatnyono Kabupaten Semarang. Skripsi ini dilatarbelakangi oleh semakin sulitnya usaha dalam penyelenggaraan dan pelestarian sebuah tradisi dalam hal ini haul dari masa ke masa. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah membawa banyak perubahan pada masyarakat baik dari cara berfikir, sikap dan tingkah laku yang menyebabkan kurangnya minat dan perhatian mereka dalam melestarikan sebuah tradisi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi actuating manajemen dakwah di haul makam Syekh Hasan Munadi Nyatnyono Kabupaten Semarang, serta mengetahui dan memahami faktor pendukung dan penghambat fungsi penggerakkan pada haul Syekh Hasan Munadi Nyatnyono Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan penelitian lapangan dan sumber data yang diperoleh melalui sumber data primer dan sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Penerapan fungsi actuating pada haul Syekh Hasan Munadi Nyatnyono Kabupaten Semarang dilakukan dengan cara a). memberikan motivasi berupa nilai-nilai yang terkandung dan potensi perekonimian yang dapat dihasilkan, b). memberikan bimbingan berupa nasehat, arahan dan petunjuk, c). menjalin hubungan dengan mengadakan musyawarah dalam pengambilan keputusan d). menjalin komunikasi antara ketua, pengurus dan masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman. 2) faktor pendukung dalam penerapan fungsi actuating pada haul Syekh Hasan Munadi adalah dukungan dan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengunjung. Sedangkan faktor penghambatnya adalah lebih cenderung pada sarana dan prasarana, serta kurangnya jalinan hubungan antara pihak pengelola dengan pemerintah desa.