Fungsi masjid sangat signifikan terhadap kehidupan manusia, selain sebagai pusat peribadatan masjid juga sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan, serta pusat perekonomian bagi sebagian masyarakat. Namun sejak munculnya pandemi Covid-19, masjid termasuk dalam salah satu tempat yang berkemungkinan besar menjadi titik penyebaran Covid-19 karena interaksi antar jama’ah di masjid yang biasanya sangat intens. Hal ini berdampak terhadap pelaksanaan berbagai kegiatan di masjid yang di khawatirkan dapat memicu kerumunan sehigga berkemungkinan besar menjadi titik penyebaran Covid-19. Sehingga banyak kegiatan yang sempat terhambat pelaksanaannya. Oleh karena itu pihak masjid perlu melakukan upaya agar kegiatan dapat terus dilaksanakan namun tetap dengan meminimalisir penyebaran Covid-19 di komplek masjid.
Penulis mengambil judul skripsi tentang pengelolaan kegiatan masjid di masa pandemi Covid-19 dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kegiatan Masjid Al Manshur Wonosobo dan dampak yang ditimbulkan oleh adanya pandemi Covid-19 terhadap pengelolaan kegiatan di masjid. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi secara langsung, wawancara, serta dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan kegiatan di Masjid Al Manshur dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen mulai dari planning, organizing, actuating, hingga controlling telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari perencanaan yang disusun rutin ketika rapat kerja, pengorganisasian yang terstruktur, penggerakan dengan pemberian arahan serta motivasi untuk melaksanakan masing-masing tugasnya dengan penuh tanggung jawab, dan dilakukannya pengawasan serta evaluasi dalam setiap pelaksanaan kegiatan. Kemudian dampak yang ditimbulkan dari adanya pandemi Covid-19 terhadap pengelolaan kegiatan di Masjid Al Manshur cukup besar. Banyak kegiatan yang terhambat pelaksanaannya karnena dikhawatirkan akan memicu kerumunan dan memungkinkan terjadinya penyebaran Covid-19. Oleh karena itu pengurus masjid menyusun langkah-langkah strategis melalui pengelolaan kegiatan yang berbasis kesehatan. Diawali dengan penambahan tugas kepada divisi sarana prasarana untuk merangkap menjadi divisi penanganan Covid-19, himbauan wajib menggunakan masker bagi siapapun yang memasuki komplek masjid, pengadaan tempat cuci tangan, himbauan untuk menjaga jarak dan memberi tanda silang sebagai jarak shaf sholat antar jamaah, melakukan penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan, melakukan sterilisasi peralatan ibadah masjid secara rutin, serta mengadakan vaksinasi