Studi analisis pendapat Imam Malik tentang hukuman bagi pemerkosa
Arbiyudha, Alfian Guntur (2013) Studi analisis pendapat Imam Malik tentang hukuman bagi pemerkosa. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
092211007_Coverdll.pdf - Accepted Version
Download (413kB) | Preview
092211007_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (85kB) | Preview
092211007_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (158kB) | Preview
092211007_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (100kB) | Preview
092211007_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (63kB) | Preview
092211007_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (11kB) | Preview
092211007_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (13kB) | Preview
Abstract
Pendapat Imam Malik tentang hukuman bagi pemerkosa menarik untuk dibahas berkaitan dengan pemerkosa diwajibkan membayar mahar. Hal itu dikarenakan wanita yang diperkosa berhak mendapat mahar yang sewajarnya akibat perbuatan pemerkosa yang memaksa berzina. Mahar sebagai ganti rugi atas perusakan terhadap kemaluan. Namun, saat ini setiap peristiwa pemerkosaan masih diterapkan aturan dalam konsep perzinahan. Atas dasar adanya ganti rugi kepada korban pemerkosaan di atas penulis tertarik untuk mengkaji pendapat Imam Malik tentang pemerkosa wajib membayar mahar bagi korban pemerkosaan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pendapat Imam Malik tentang hukuman bagi pemerkosa? Serta, bagaimana istinbath hukum Imam Malik tentang hukuman bagi pemerkosa?
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), di mana data-data yang dipakai adalah data kepustakaan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena itu data-data yang disajikan dalam bentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka-angka. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis isi (content analysis), yakni dengan menganalisis makna yang terkandung pada pendapat Imam Malik. Upaya tersebut dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: menginventarisasi pokok-pokok pendapat Imam Malik tentang pemerkosa wajib membayar mahar bagi korbannya, mendeskripsikan dan menilai data terkait, kemudian mengindentifikasi, dan memadukan konsep-konsep yang digunakannya. Setelah itu, menghubungkan dan mendialogkannya dengan pendapat lain, dan akhirnya membuat interpretasi dan konklusi sebagai refleksi penulis sendiri.
Penelitian ini menghasilkan dua hal. Pertama, Imam Malik berpendapat bahwa orang yang memperkosa wajib membayar mahar sebagai ganti rugi kepada perempuan yang diperkosanya walaupun itu istilah yang dipakai Imam Malik adalah istilah mahar namun substansi dari istilah tersebut adalah ganti rugi restitusi. Jadi pandangan Imam Malik, mahar tersebut dijadikan sebagai ganti atas kemaluan sehingga ia mewajibkan pembayaran mahar (bisa diartikan denda) bagi seorang laki-laki yang menyetubuhi perempuan, terlepas dari apakah perempuan yang disetubuhi itu boleh dinikahi atau tidak boleh dinikahi (karena merupakan mahram dari laki-laki itu).
Kedua, mengenai istinbath tentang hukuman bagi pemerkosa, Imam Malik menghukumi wajib membayar denda karena melihat apa yang tampak pada sebuah hadits yang mengenai harga budak wanita yang diperkosa. Meskipun dalam hadits tersebut jelas menggunakan kata had yang berarti memiliki dua kemungkinan makna, had bagi orang merdeka dan had yang khusus atas budak. Had atas budak adalah separuh dari had orang merdeka dianalogikan dengan budak wanita.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hukuman bagi Pemerkosa; Hukum Pidana Islam |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions 300 Social sciences > 340 Law > 345 Criminal law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 09 Apr 2014 09:03 |
Last Modified: | 09 Apr 2014 09:03 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1867 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year