Asam basa merupakan materi yang sulit dan sering mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi adalah suatu struktur kognitif yang dimiliki siswa namun berbeda dengan konsep ilmiah. Miskonsepsi jika dibiarkan akan berdampak buruk dalam proses pembelajaran. Sehingga perlu dilakukan identifikasi miskonsepsi siswa dan faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa dan faktor penyebab miskonsepsi pada materi asam basa. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek pada penelitian ini sebanyak 33 siswa dengan teknik sampling purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa: tes diagnostik four-tier CRI, angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan interpretasi hasil four-tier diagnostic test dan analisis angket. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa persentase yang mengalami miskonsepsi 56,42%, siswa paham konsep 5,63% dan kurang paham konsep 37,95% sedangkan faktor yang menyebabkan miskonsepsi antara lain: siswa, guru, metode belajar, kesalahan konteks mengajar dan buku teks. Persentase masing-masing faktor sebesar: siswa 70,30%, guru 13,33%, metode belajar 43,64%, kesalahan konteks mengajar 44,24% dan buku 41,82%. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi lainnya.