Di kabupaten Rembang angka perceraian yang paling banyak terjadi adalah di kecamatan Sedan, dari data PA mulai dari awal tahun 2006 sampai Mei 2010 mengalami peningkatan yang sangat fantastis, dan yang paling tinggi antara tahun 2006 sampai 2010 adalah tahun 2009 yaitu 131 kasus.
Berdasarkan pemaparan diatas pokok permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah apakah faktor penyebab banyaknya perceraian di kecamatan Sedan? Pemahaman masyarakat kecamatan Sedan mengenai perceraian? Dan dampak yang perceraian terhadap suami istri dan anak?
Untuk Untuk menjawab permasalahan diatas, perlu dilakukan upaya penelitian, sedangkan metode yang dipakai penulis dalam penelitian tersebut adalah penelitian lapangan. Data primer yang digunakan adalah hasil wawancara kepada orang yang telah melakukan perceraian, sedangkan data sekundernya adalah wawancara dengan hakim PA rembang dan wawancara dengan kepala desa dan masarakat di kecamatan sedan serta semua bahan yang berhubungan dengan permasalahan dalam skripsi ini. Data-data yang telah terkumpul disusun, ditelaah kemudian dianalisis dengan menggunakan metode yuridis sosiologi, dan pendekatan yang bersifat normatif.
Berdasarkan hasil analisis, penulis berkesimpulan bahwa Faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian adalah faktor ekonomi, perselingkuhan, pernikahan dini, paksaan dari orang tua, dan sering terjadi konflik dalam rumah tangga. Dilihat dari keberamaan manyarakat Sedan yang sangat agamis ketika di Tanya soal pemahaman tentang perceraian, masyarakat Sedan sebetulnya sudah paham mengenai masalah perceraian akan tetapi pemahaman ini tidak dapat diimbangi dengan amalan sehari-hari. Selain itu kuat nya egoisme dari suami atau istri yang di kedepankan ketika menemui masalah dalam keluarga tanpa memikirkan dampak yang terjadi jika perceraian itu di lakukan.
Banyak dampak negatif yang timbul jika perceraian dilakukan baik itu dampak kepada suami, istri maupun kepada anak. Diantara nya adalah hilang nya kesempatan bagi suami istri untuk berbuat baik dalam menghadapi beragam masalah rumah tangga yang akan mendatangkan kebaikan dunia akhirat. Selain itu beberapa anak khawatir jika orang tua mereka bercerai maka anak tidak akan mendapat kasih sayang dari orang tua lagi dan dengan demikian mereka akan merasa kesepian. Berdasar hasil analisis, penulis simpulkan adalah dalam menjalankan suatu hubungan rumah tangga maka harus didasari dengan rasa saling cinta serta harus ada komunikasi antara suami istri agar setiap permasalahan yang terjadi bisa diselesaikan tanpa menimbulkan masalah baru. Selain itu egoisme yang ada dalam diri jangan dikedepankan ketika menghadapi suatu masalah.