Penyesuaian diri merupakan suatu proses yang mencangkup respons-respons mental dan tingkah laku individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, konflik dan frustasi yang dialami didalam dirinya. Penyesuaian diri menjadi salah satu faktor penyebab gangguan mental. Gangguan mental salah satunya yaitu eks psikotik. Eks psikotik di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang memiliki kondisi penyesuaian diri yang kurang baik Oleh karena itu mereka perlu adanya metode dan pendekatan khusus untuk mengembalikan mentalitas eks psikotik atau gangguan jiwa agar mereka dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat serta mengetahui kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Metode dan pendekatan khusus yang di gunakan panti pelayanan sosial disabilitas mental pangrukti mulyo Rembang dengan menggunakan pendekatan bimbingan sosial. Bimbingan sosial merupakan layanan bimbingan yang diberikan kepada individu untuk mengenal lingkungannya sehingga mampu bersosialisasi dengan baik. Peneliti ini bertujuan untuk (1) Mengetahui kondisi penyesuaian diri eks psikotik di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang (2) Menganalisa bagaimana Bimbingan Sosial Untuk Membentuk Penyesuaian Diri Bagi Eks Psikotik yang diterapkan di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, kondisi penyesuaian diri eks psikotik di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang sebelum di rehabilitasi adalah buruk, tidak betah, labil, dan perilaku memberontak. Eks psikotik setelah mengikuti rehabilitasi berubah dan berkembang menjadi lebih baik dari kondisi sebelumnya. Perubahannya meliputi dapat menyesuaikan diri dengan aturan petugas panti, dan dapat mengikuti kegiatan-kegiatan panti. Kedua, kegiatan rehabilitasi sosial di Panti Pelayanan Sosal Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang sebagai upaya (1) penanganan masalah kesejahteraan sosial dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan dunia usaha (2) tercapainya pemulihan kembali harga diri, kepercayaan diri, dan tanggung jawab sosial serta kemauan dan kemampuan melaksanakan fungsi sosial penerima manfaat secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat (3) penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penerima manfaat disabilitas mental dapat dilaksanakan secara maksimal, terukur, transparan, dan akuntabel sesuai dengan prinsip-prinsip pekerja sosial.