Belia Cahyaningrum, NIM: 1701036176, Nilai Spiritualitas dan Ekonomi dalam Falsafah Gusjigang pada Masyarakat Pedagang di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Perekonomian masyarakat Kota sebelum kedatangan Islam hanya bergantung pada hasil pertanian dan perikanan dari sungai saja. Kondisi Kota Kudus yang semula tertinggal telah berubah menjadi kota yang dikenal di berbagai
daerah dipengaruhi oleh kedatangan Sunan Kudus dan ajaran Islam yang Beliau bawa. Dengan nilai-nilai dalam Falsafah Gusjigang agar manusia dapat menjalani kehidupan yang sukses secara vertikal pada sang pencipta maupun secara horisontal antar sesama manusia dengan berbekal nilai-nilai karakter dari “bagus-ngaji�dagang”. Sistem seperti inilah yang kemudian akhir-akhir ini dikenal sebagai sistem ekonomi yang dituntun oleh prinsip, nilai, dan norma etika agama yang dibangun atas dasar keadilan dan kebaikan bagi kemanusiaan. Hubungan sinergi antara aspek keagamaan dengan ekonomi akan menghasilkan perilaku positif yang dapat mendorong produktifitas. Karena itu Falsafah Gusjigang tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan perekonomian saja, namun juga untuk melengkapi kebutuhan spiritualitas masyarakatnya.
Tujuan penelitian ini bermaksud untuk mengetahui nilai spiritualitas dan ekonomi dalam Falsafah Gusjigang serta pengaruhnya pada masyarakat pedagang di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan sumber data primer yaitu data observasi dan wawancara dengan masyarakat di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus yang bermata pencaharian sebagai pedagang atau pengusaha yang memiliki nilai spiritualitas dan sumber data sekunder dokumen dari BPS Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Data
dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan pendekatan fenomenologi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai spiritualitas dan ekonomi dalam Falsafah Gusjigang bagi masyarakat pedagang di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus merupakan upaya memperbaiki pandangan hidup umat untuk
mencapai kesejahteraan dalam kehidupan beragama maupun bermasyarakat. Penerapan nilai spiritualitas dan ekonomi dalam Falsafah Gusjigang ini diperani oleh para pedagang dan pengusaha yang memiliki akhlak baik, berilmu pengetahuan dan menjalankan usaha atau dagang yang didasari oleh ajaran Islam.
Lalu, pengaruh nilai spiritualitas dalam Falsafah Gusjigang pada masyarakat pedagang tergambar pada lembaga-lembaga pendidikan yang dianggap mengambil peranan pembangunan karakter dan membekali ilmu pengetahuan umum maupun agama. Sedangkan pengaruh ekonomi pada masyarakatnya tergambar pada sektor perdagangan dan perindustrian yang menjadi penopang hidup mayoritas masyarakat di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.