Saat ini, keadaan sosial masyarakat sangat rentan memicu terjadinya permasalahan akhlak. Banyak perilaku menyimpang yang terjadi, seperti maraknya kenakalan remaja, tindak asusila, pencurian, meluasnya penggunaan narkoba, penganiayaan, kurangnya tata krama sosial, dan rendahnya etika bertutur kata. Dalam hal ini diperlukan adanya pendidikan akhlak sebagai benteng bagi generasi muda agar tidak terjebak dalam arus negatif perkembangan zaman. Mempelajari akhlak dapat menyadarkan hati dan pikiran seseorang untuk memahami antara jalan yang baik dan buruk. Selain itu, pendidikan akhlak juga berupaya mengubah subjek didik menjadi manusia yang berkarakter lebih religius. Mengingat betapa pentingya peran akhlak maka, pendidikan akhlak perlu diterapkan dalam setiap lingkungan belajar, termasuk di Lembaga pendidikan nonformal seperti panti asuhan. Di Panti asuhan, wali kalayan sebagai pengasuh sekaligus pendidik, memiliki kewajiban untuk mendidik anak-anak asuh agar menjadi individu yang berakhlāqul karīmah.
Pola asuh yang dilakukan wali kalayan (orang tua asuh) terhadap anak asuh menjadi hal yang perlu dikaji dan diteliti, sebab mereka adalah orang lain yang tidak memiliki hubungan darah dengan para anak asuh. Namun, mereka mendapatkan amanah untuk menjaga, menuntun, dan mendidik para anak asuh. Segala upaya wali kalayan dalam mendidik anak harus dilakukan dengan ketepatan pola asuh, guna menghindari pengaruh buruk yang mungkin terjadi.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan: Bagaimana pola asuh yang dilakukan wali kalayan dalam pendidikan akhlak bagi anak asuh di Panti Asuhan Darurrohmah Godong Grobogan?. Kemudian, peneliti juga memfokuskan penelitiannya terkait apa saja faktor pendukung dan penghambat yang ditemukan wali kalayan dalam melakukan proses pendidikan akhlak di Panti Asuhan Darurrohmah?. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh yang diterapkan wali kalayan dalam mendidik akhlak anak-anak asuh panti asuhan Darurrohmah cenderung menggunakan pola demokratis. Namun, pada kondisi tertentu mereka juga menggunakan pola otoriter. Penerapan pola didik yang tepat dapat membantu anak-anak asuh untuk menanamkan akhlāqul karīmah dalam diri mereka. Pendidikan akhlak di Panti asuhan Darurrohmah sudah cukup terlaksana dengan baik, karena beberapa faktor pendukung yaitu lingkungan sosial, komitmen pengurus, dan integritas pengurus. Selain itu, terdapat juga beberapa faktor penghambat yang mengakibatkan proses pendidikan akhlak belum berjalan secara sempurna, yaitu terkait faktor pendanaan, keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia), penyalahgunaan gadget, dan heterogenitas anak.