Latar Belakang: Kelelahan kerja adalah mekanisme pada tubuh sebagai perlindungan diri agar tubuh terlindung dari kerusakan yang lebih parah dan selanjutnya akan terjadi proses pemulihan setelah individu beristirahat atau tidur. Masalah kelelahan kerja penting untuk selalu diperhatikan karena mempengaruhi kesehatan pekerja dan menurunkan produktivitas kerja. Pola makan yang tidak seimbang akan mengakibatkan kelelahan dini, ditambahkan dengan status gizi yang tidak normal akan meningkatkan kelelahan kerja. Pekerja membutuhkan kualitas tidur yang baik untuk menurunkan tingkat kelelahan kerjanya.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara pola makan, kualitas tidur, dan status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja tambang (operator) di PT. Pamapersada Nusantara.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan cross-sectional yang dilakukan di PT. Pamapersada Nusantara jobsite MTBU Sumatera Selatan dengan jumlah sampel 76 responden. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Data yang diukur adalah kelelahan kerja menggunakan kuesioner Industrial Fatigue Research Committee, pola makan menggunakan form Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire, kualitas tidur diambil dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index, dan data status gizi menggunakan pengukuran Indeks Massa Tubuh. Analisis bivariat dilakukan dengan uji korelasi gamma dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ordinal. Analisis data menggunakan program SPSS 25 for Mac.
Hasil: Karakteristik responden dengan kelelahan kerja rendah sebanyak 52 responden (68,5%), kelelahan kerja sedang sebanyak 21 responden (27,6%), dan kelelahan kerja rendah sebanyak 3 responden (3,9%). Pada karakteristik kualitas tidur mayoritas responden memiliki pola makan seimbang sebanyak 40 responden (52,6%). Mayoritas responden memiliki kualitas tidur baik sebanyak 51 responden (67,2%). Hasil karakteristik status gizi menunjukkan mayoritas responden berstatus gizi normal sebanyak 34 responden (44,7%). Hasil analisis bivariat menunjukkan pola makan, kualitas tidur, dan status gizi berhubungan dengan kelelahan kerja (nilai p<0,005). Analisis multivariat menunjukkan bahwa status gizi lebih mempengaruhi terhadap kebugaran jasmani sebesar 7,77 kali dibandingkan pola makan yang berpengaruh 1,1 kali dan kualitas tidur berpengaruh 1,14 terhadap kelelahan kerja.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan, kualitas tidur, dan status gizi dengan kelelahan kerja. Faktor determinan yang paling berhubungan dengan kelelahan kerja adalah variabel status gizi.

ABSTRACT
Background: Fatigue is a self-protection mechanism in the body that occurs after the individual rests or sleeps in order to protect the body from more severe damage. Work fatigue is a serious issue that must be addressed because it affects workers' health and reduces productivity. An unbalanced eating patterns will cause early fatigue, which will be exacerbated by an abnormal nutritional status. Workers require adequate sleep to reduce their level of work fatigue.
Objective: Knowing the relationship between eating patterns, sleep quality, and nutritional status with work fatigue in mining workers (operators) at PT. Pamapersada Nusantara.
Method: This study is a cross-sectional study conducted at PT. Pamapersada Nusantara jobsite MTBU South Sumatra with a total sample of 76 respondents. The sampling method is by simple random sampling. The data measured were work fatigue using the Industrial Fatigue Research Committee questionnaire, eating patterns using the Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire, sleep quality using the Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire, and nutritional status data using Body Mass Index measurements. Bivariate analysis was carried out with gamma correlation test and multivariate analysis with ordinal logistic regression test. Data analysis using SPSS 25 for Mac.
Result: The characteristics of respondents with low work fatigue were 52 respondents (68.5%), 21 respondents (27.6%) moderate work fatigue, and 3 respondents (3.9%). On the characteristics of sleep quality, the majority of respondents have a balanced eating patterns as many as 40 respondents (52.6%). The majority of respondents have good sleep quality as many as 51 respondents (67.2%). The results of the characteristics of nutritional status showed that the majority of respondents had normal nutritional status as many as 34 respondents (44.7%). The results of bivariate analysis showed that eating patterns, sleep quality, and nutritional status were associated with work fatigue (p value <0.005).). Multivariate analysis showed that nutritional status had a greater influence on physical fitness by 7.77 times compared to diet which had an effect of 1.1 times and sleep quality had an effect of 1.14 on work fatigue.
Conclusion: There is a significant relationship between eating patterns, sleep quality, and nutritional status with work fatigue. The determining factor that is most related to the work fatigue factor is the nutritional status variable.