Penelitian ini dilatar belakangi adanya kasus penangkapan terduga teroris di Desa Purworejo tahun 2017. Peran penyuluh agama sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak ikut terjerumus dalam aliran radikal. Dengan memberikan pemahaman mengenai bahaya aliran radikalisme diharapkan masyakarat bisa lebih berhati-hati dalam kehidupan bermasyarakat, tidak mudah menyalahkan kelompok lain, dan lebih bisa bertoleransi antar sesama.
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Strategi Dakwah Penyuluh Agama Dalam Mencegah Aliran Radikalisme di Desa Purworejo Kecamatan Ringinarum Tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Jenis penelitian kualitatif yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah studi kasus. Sumber data yang digunakan penulis yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer penulis peroleh dari Penyuluh Agama Fungsional KUA Kecamatan Ringinarum, Penyuluh Agama Non PNS, serta warga binaan Desa Purworejo . Sumber data sekunder diperoleh melalui buku-buku, jurnal, artikel, dokumentasi dan sumber lain yang berkaitan terhadap penelitian ini. Sedangkan, untuk memperoleh informasi dan data-datanya peneliti melakukan observasi, wawancara, serta dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Penyuluh agama dalam melaksanakan bimbingan penyuluhan/ dakwahnya dalam mencegah aliran radikalisme dengan menggunakan strategi, yaitu: yang pertama, strategi pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan metode ceramah yang termasuk dalam strategi sentimentil yaitu strategi dakwah yang memfokuskan aspek hati dan menggerakkan pesan perasaan batin mitra dakwah. Kedua, strategi membangun partisipasi dengan kegiatan diskusi. Strategi ini termasuk strategi rasional merupakan strategi yang memfokuskan pada aspek akal dan pikiran, merenungkan, dan mengambil pelajaran. Ketiga, strategi indrawi yaitu strategi yang memfokuskan pada aspek panca indra. Dari ketiga strategi dakwah tersebut, penyuluh agama mengaplikasikanya dalam kegiatan bimbingan penyuluhan berupa ceramah yang dilaksanakan setaip seminggu sekali di majelis ta’lim atau kelompok binaan, diskusi tanya jawab, dan penampilan slide-slide serta pemutaran film edukasi. Hasil dari pelaksanaan strategi dakwah penyuluh agama di Desa Purworejo dalam mencegah aliran radikalisme telah berhasil menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Dibuktikan dengan keadaan masyarakat Desa Purworejo sekarang yang lebih kondusif, aman, dan damai. Mengedepankan toleransi antar sesama, memahami keaneragaman aliran yang ada, menjalankan aktivitas dengan sewajarnya tanpa diikuti rasa takut akan ancaman dan bahaya aliran radikalisme.