Sistem marketing yang diterapkan KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti menarik untuk dikaji karena sistem penjualan bertingkat yang dipraktekkan mengarah pada Multi Level Marketing. Pelaksanaan sistem marketing di KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti memungkinkan adanya unsur penipuan karena di dalam pelaksanaannya downline tidak diberi kepastian untuk berangkat haji/ umrah. Rumusan masalah skripsi ini adalah bagaimana pelaksanaan sistem marketing di KBIH Raudhlatusy Syarifah Al-Mufti dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap sistem marketing di KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan sistem marketing di KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti dan hukum Islam tentang pelaksanaan sistem marketing sistem marketing di KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya memberikan manfaat positif bagi KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti yang menjadi subyek penelitian dan jasa layanan haji dan umrah pada umumnya untuk selalu mencermati keselarasan implementasi marketingnya sesuai dengan norma- norma syariah atau hukum Islam.
Jenis penelitian ini dilihat dari objeknya termasuk penelitian lapangan atau field research yang dilakukan di KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti. Untuk mendapatkan data yang valid, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Setelah data-data terkumpul maka penulis menganalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem marketing yang diterapkan dalam KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti adalah seperti Multi Level Marketing yang dipakai perusahaan pada umumnya karena pola struktur leveling itu digunakan oleh Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti hanya sebagai sistem acuan dalam menghitung bonus yang menjadi hak konsumen perekrut. Menurut analisis hukum Islam, sistem marketing yang diterapkan dalam Raudhlatusy Syarifah ini belum memenuhi ketentuan hukum Fatwa tentang PLBS ( Penjualan Langsung Berjenjang Syari’ah) No: 75/DSN MUI/VII/2009 dan terdapat unsur penipuan karena didalam pelaksanaannya downline tidak diberi kepastian untuk berangkat haji/umrah.