Komunikasi dengan cara mempengaruhi sikap disebut “membujuk” (persuasi). Hal yang sama dengan dakwah, sesuai dengan makna dasarnya dakwah berisi ajakan. Proses mempengaruhi yang biasa dilakukan melalui ceramah, pidato, atau melalui seminar motivasi. Adanya media massa, dakwah mampu memanfaatkannya sedemikian rupa, menginovasikan ke dalam media yang jangkauannya lebih luas sehingga dakwah Islam lebih terarah. Salah satunya melalui web series yang mampu menyelipkan pesan persuasif. Web series yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah web series dakwah “Bicara Cinta” dengan format film seri. Menceritakan tentang seorang muslim yang menyikapi cinta dengan cara yang mulia dan sesuai aturan agama.
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana teknik komunikasi persuasif yang diterapkan pada web series dakwah “Bicara Cinta” di Akun YouTube Underblack Pictures. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan analisis isi deskriptif. Data diperoleh dari dokumentasi berupa video audiovisual, dengan unit analisis berupa potongan dari gambar, dialog, dan suara pada adegan yang mengandung teknik komunikasi persuasif. Dalam menganalisis penelitian ini menggunakan teknik analisis isi dengan mengacu teknik komunikasi persuasif yang ditulis oleh Onong Uchjana Effendy.
Berdasarkan data yang telat diteliti, hasil penelitian menunjukkan dalam web series dakwah “Bicara Cinta” menerapkan teknik asosiasi dengan menyampaikan pesan yang berhubungan dengan topik atau sub-judul yang diangkat. Teknik Integrasi diterapkan dengan cara dubbing, instrumen musik yang melow, dan penyatuan scene yang singkat dan menggati kata ‘saya’ dengan kata ‘kita’ sehingga menarik dan guna menyatukan diri antara komunkator dan komunikan. Teknik Ganjaran diterapkan dengan menyelipkan iming-iming ganjaran dengan nada bicara yang sedikit menekan dan meyakinkan sehingga isi pesan tersebut mampu mempengaruhi komunikan. Teknik tataan disusun secara sistematis oleh komunikator didukung dengan ekspresi dan intrumen musik yang melow sehingga pesan yang disampaikan mampu dimengerti dengan baik oleh komunikan. Terakhir, teknik red-herring (pengalihan perhatian) diterapkan komunkator untuk menyangkal argumen dengan nada bicara yang menekan dan visual yang meyakinkan komunikan dengan mengalihkan pembicaraan yang dikuasai komunikator.