Tiktok merupakan sosial media yang memiliki sebuah identitas berupa platform dari video musik yang dapat dibuat, diedit dan dibagikan dalam bentuk video berdurasi pendek dilengkapi fitur filter dan music. Pemanfaatan Tiktok sebagai media dakwah sudah banyak dilakukan oleh para da’i di Indonesia dan salah satunya yakni Ustaz Syam dengan username @syam_elmarusy.
Tujuan dari penelitan ini adalah mengetahui proses dakwah ditinjau dengan analisis media siber pada akun Tiktok @syam_elmarusy. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian etnografi virtual milik Cristine Hine. Penelitian ini menggunakan analisis media siber sebagai analisis penelitiannya. Terdapat empat level dalam analisis media siber yang diteliti dalam penelitian ini, yakni ruang media (media space), dokumen media (media archive), objek media (media object) dan pengalaman (experience).
Hasil dari penelititan ini menunjukan bahwa adanya proses dakwah pada akun Tiktok @syam_elmarusy di dalamnya yang dibuktikan dengan level-level yang ada pada analisis media siber. Pada level ruang media (media space), akun Tiktok @syam_elmarusy mengikuti prosedur yang ada dalam pembuatan akun dan pemublikasian video Tiktok, sehingga video dakwah tersebut dapat dikonsumsi oleh pengguna Tiktok lainnya. Dengan tagline “Jamaah al-tiqtoqiyahku yang terlope lope” membuat para mad’u lebih tertarik terhadap konten dakwah yang ada pada akun Tiktok @syam_elmarusy. Pada level dokumen media (media archive), video-video pada akun Tiktok @syam_elmarusy mengandung pesan dakwah (maddah) di dalamnya yakni aqidah, syariah dan akhlaq. Pada level objek media (media object), telah terjadi komunikasi yakni interaksi berupa komentar, likes, simpan dan dibagikan di setiap video dakwah pada akun Tiktok @syam_elmarusy. Pada level pengalaman (experience) menunjukan bagaimana realitas yang ada antara dunia maya dan juga dunia nyata.