Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Proses pencariaan data melaluitiga langkah pengumpulan data yaitumelalui (1) analisis literatur yang relevan dengan tema penelitian, (2) observasi kepada sejumlah peristiwa dan objek terkait,(3) wawancaradengantokoh-tokohkunci(key person) yang terkait.
Tujuan penelitian ini di antaranya adalah (1) Mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan agama Islam terhadap pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino Gondohutomo Semarang, (2) Mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan agama Kristen terhadap pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino Gondohutomo Semarang, (3) Mendeskripsikan komparasi pelaksanaan bimbingan agama Islam dan bimbingan agama Kristen di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang.
Fakta-fakta di lapangan, pemberian layanan bimbingan agama mulai tumbuh diberbagai rumah sakit jiwa, termasuk rumah sakit jiwa daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang. Namun, dalam kenyataannya layanan bimbingan agama bagi pasien gangguan jiwa masih sebatas pemberian layanan do’a, bimbingan ibadah, serta nasehat untuk bersabar dan bertawakal yang dilaksanakan secara berkelompok. Sementara itu, kondisi pasien yang mendapatkan bimbingan sangat beragam dan butuh mendapatkan metode, pendekatan, dan layanan bimbingan agama secara individu. Karena itu, bimbingan agama terhadap pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwa perlu diadakan bentuk pemberian layanan yang tepat sesuai kebutuhan dan keadaan pasien.
Berdasarkan penelitian di RSJD dr. Amino Gondohutomo ditemukan bahwa pelaksanaan sistem layanan bimbingan agama Islam dan agama Kristen bagi pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwa daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang masih belum berjalan secara maksimal. Karena itu, dibutuhkan petugas khusus bimbingan agama bagi pasien gangguan jiwa dan metode bimbingan agama secara individual bagi pasien gangguan jiwa yang benar-benar didasarkan pada kondisi kebutuhan pasien.
Berdasarkan analisis temuan data-data di lapangan, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan agama Islam dan bimbingan agama Kristen bagi pasien gangguan jiwa dilaksanakan menggunakan metode dan materi yang tepat dan sesuai dengan keadaan pasien gangguan jiwa. Bimbingan agama Islam dan agama Kristen bagi pasien gangguan jiwa tidak cukup sekedar dalam bentuk pemberian do’a, pemberian nasehat, pemberian motivasi untuk sembuh secara berkelompok saja, sebagaimana terdapat di rumah sakit jiwa daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang namun juga dilaksanakan secara individual. Kegiatan bimbingan agama bagi pasien seperti itu benar-benar mendapat respon positif, baik dari pasien, keluarganya maupun dari pihak rumah sakit jiwa sendiri.