Tayangan vlog youtube dapat mempengaruhi tren hidup hedonis terhadap remaja. Remaja pada awalnya tidak terlalu berminat mengikuti tren yang ada, namun setelah menonton vlog dengan tema daily life minat mereka meningkat untuk mengikuti tren terutama pada aspek materi. Tayangan youtube juga memberikan dampak negatif remaja seperti menurunnya semangat belajar, berkelahi, dan berkata kasar. Maka dari itu sebagai generasi muda harus memanfaatkan youtube dengan lebih baik dengan membuat konten-konten yang positif. Salah satu konten creator yang memberikan konten positif yaitu Sherly Annavita Rahmi.
Sherly menuangkan gagasan ide-ide kreatifnya melalui video yang diunggahnya di youtube, konten-konten yang dibagikan Sherly bersifat edukatif, informatif, dan relate dengan keadaan para remaja saat ini, terlihat banyaknya tanggapan di kolom komentar di setiap video yang diunggahnya. Adapun tujuan penelitian ini untuk meneliti respon penonton terhadap konten dakwah Sherly di youtube. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan observasi. Sedangkan teknik analisis menggunakan analisis model Miles dan Huberman.
Adapun hasil dari penelitian ini yaitu konten yang sama mendapatkan respon yang berbeda dari penontonnya. Ditemukan dua macam respon dalam penelitian ini yaitu respon kognitif dan respon afektif. Respon kognitif yakni penonton mendapatkan tambahan pengetahuan, wawasan, dan pemahaman baru setelah menonton video di channel Sherly. Ada juga respon afektif yakni efek yang berkaitan dengan perasaan, emosi. Ada penonton yang merasa penonton yang merasa terbantu dan menganggap konten sherly sebagai metode yang bagus untuk diterapkan, namun ada juga respon yang tidak sepakat bahkan berkata tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa konten yang sama dapat diterima secara berbeda oleh penontonnya yang disebabkan oleh beberapa faktor.Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa konten yang positif tidak hanya memberikan respon positif, namun juga ada respon negatif.