Desa Sendang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Desa yang saat ini melaksankan aturan dari pemerintah pusat mengenai pengelolaan dana desa untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT–DD). Sesuai peraturan dari pemerintah pusat bahwa tahun 2022 ini dana desa lebih banyak dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa kepada masyarakat miskin, yaitu sebesar 40%. Hal itu dilakukan dengan maksud agar perekonomian di desa Sendang terbantu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program perlindungan sosial melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di Desa Sendang Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi program perlindungan sosial melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di Desa Sendang Kecamatan Senori Kabupaten Tuban.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber dan jenis data dari data primer dan data sekunder. Untuk teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dna dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah (1) implementasi program perlindungan sosial melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Sosial di Desa Sendang, berdasarkan indikator a) Organisasi: pemerintah Desa Sendang telah melaksanakan kebijakan peraturan dari pemerintah pusat, b) Interpretasi: dalam pengelolaan dana desa sudah sesuai aturan, bahwa dana desa 40% untuk BLT–DD, c) Aplikasi: implementasi BLT–DD sudah tepat sasaran. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa tidak membawa perubahan ekonomi secara signifikan terhadap kesejahteraan sosial masyarakat Desa Sendang. (2) faktor pendukung dan penghambat implementasi program perlindungan sosial melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di Desa Sendang. Faktor pendukung: a) peraturan pemerintah pusat yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah desa, b) perekonomian masayarakat desa Sendang masih banyak di bawah rata-rata dan belum maju, sehingga layak mendapat BLT–DD. Faktor penghambat: belum tersedianya data yang valid mengenai calon penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa.