Posibilitas penentuan arah kiblat dengan bintang Sirius berdasarkan data almanak nautika

Rahma, Rahma (2022) Posibilitas penentuan arah kiblat dengan bintang Sirius berdasarkan data almanak nautika. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1802046015_Rahma_Lengkap] Text (Skripsi_1802046015_Rahma_Lengkap)
1802046015_Rahma_Full Skripsi - Rahma UIN Walisongo.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (5MB)

Abstract

Bintang paling terang di langit malam adalah bintang Sirius. Selain mudah diamati dari Bumi, bintang Sirius dapat dihitung nilai azimuthnya sehingga bisa diketahui selisihnya dengan azimuth kiblat. Oleh karena itu bintang Sirius berpeluang untuk dijadikan sebagai salah satu acuan penentuan arah kiblat di malam hari sebagai alternatif ketika tidak bisa menentukan arah kiblat di siang hari diakibatkan mendung atau hujan. Penulis tertarik untuk menganalisis posibilitas atau keadaan yang memungkinkan berhasilnya penentuan arah kiblat menggunakan bintang Sirius berdasarkan data Almanak Nautika, serta bagaimana akurasi hasil penentuan arah kiblat tersebut jika dikomparasikan dengan metode Rashdul Kiblat.
Penelitian ini tergolong kualitatif library research dengan bentuk penelitian deskriptif. Sumber data primer dari data hasil observasi pengukuran arah kiblat secara langsung di lapangan. Sumber data sekunder yaitu Almanak Nautika, website stellarium-web.org, buku ‘Ilmu Falak Arah Kiblat Setiap Saat’ karya Slamet Hambali, serta data hasil wawancara dengan tokoh pegiat astronomi.
Penentuan arah kiblat menggunakan bintang Sirius berdasarkan data Almanak Nautika pada dasarnya dapat dilakukan dengan menghitung beda azimuth, yaitu azimuth bintang dikurangi azimuth kiblat. Keberhasilan penentuan arah kiblat dengan bintang Sirius ini tak lepas dari faktor kapan, dimana, dan apa alat bantu apa yang digunakan. Adapun terkait akurasi arah kiblatnya, ketika dikomparasikan dengan metode Rashdul Kiblat, selisih arah kiblat yang dihasilkan yaitu 0°42'26,35", 0°23'52,37" dan 0°41'45,12" maka tergolong akurat karena tidak melebihi batas maksimal kemelencengan arah kiblat di Indonesia menurut Slamet Hambali yaitu 0°42'46,63".

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Bintang Sirius; Arah kiblat; Almanak Nautika
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 529 Chronology
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 11 Jan 2023 03:21
Last Modified: 11 Jan 2023 03:21
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18985

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics