Eksistensi pranata mangsa sunda sebagai pedoman musim : studi kasus di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat
Ummah, Fina Rahmatul (2022) Eksistensi pranata mangsa sunda sebagai pedoman musim : studi kasus di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1802046032_Fina Rahmatul Ummah_Lengkap Tugas Akhir - 1802046032 Fina Rahmatul Ummah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (966kB)
Abstract
Penanggalan Pranata Mangsa merupakan aturan waktu yang digunakan petani khususnya masyarakat Jawa sebagai pedoman musim. Fenomena global yang terjadi menjadi salah satu kelemahan dari penanggalan ini. Sebab, Pranata Mangsa tidak menggambarkan variasi yang mungkin muncul akibat perubahan musim yang bisa disebabkan oleh El Nino dan La Nina. Salah satu masyarakat yang masih menggunakan Pranata Mangsa untuk kepentingan pertanian adalah masyarakat di Kampung Naga. Hal ini menunjukkan bahwa penanggalan Pranata Mangsa masih dipercaya oleh masyarakat, akan tetapi faktor apa saja yang menjadi penyebab penanggalan ini masih eksis digunakan?
Penelitian ini akan membahas terkait konsep Pranata Mangsa yang ada di Kampung Naga serta pendapat masyarakat tani terkait eksistensi Pranata Mangsa sebagai pedoman musim.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian lapangan (field research). Sumber data primer diperoleh melaui proses wawancara (Interview) kepada masyarakat tani di Kampung Naga. Sumber data sekunder berasal dari dokumentasi buku-buku, makalah, dan tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini.
Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan, yaitu: Pertama, Pranata Mangsa di Kampung Naga tidak digunakan secara utuh tetapi dilengkapi dengan sebuah aturan dari nenek moyang yang dinamakan Rizki Poe’ (hari baik) sebagai acuan menentukan hari dan jam yang berdasarkan hari lahir pemilik lahan. Kemudian dari 12 mangsa yang ada terdapat perbedaan pada Mangsa Kasa (21 Juni – 31 Juli) yang menunjukkan musim kemarau sehingga tidak cocok untuk bercocok tanam, tetapi di Kampung Naga pada Mangsa ini merupakan masa tanam. Selain itu pada Mangsa Kanem (8 November – 20 Desember) merupakan waktu membersihkan sawah dari gulma, tetapi di Kampung Naga adalah waktu memanen padi. Kedua, eksistensi Pranata Mangsa di Kampung Naga selain karena masyarakatnya yang masih menjalankan adat juga didukung faktor geografis dan lingkungan yang subur, sehingga tidak pernah terjadi gagal panen akibat fenomena El Nino dan La Nina
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pranata mangsa; Kampung naga; El Nino; La Nina; Falak; Astronomi |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 17 Feb 2023 05:53 |
Last Modified: | 17 Feb 2023 05:53 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18987 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year