Sistem penanggalan Hijriah atau Islam (1 Muharam 1 Hijriah) dihitung sejak Nabi Muhammad Hijrah dari Mekkah ke Madinah. Haji wada’ Nabi Muhammad adalah hari Jumat 9 Zulhijah tahun kesepuluh Hijriah, maka awal bulan Zulhijah 10 H jatuh pada hari Kamis. Perhitungan hari pada awal tahun Hijriah dalam penelitian ini menggunakan epoch haji wada’.
Perhitungan hari pada awal tahun Hijriah dengan epoch haji wada’ merupakan perhitungan dengan permulaan tanggal saat haji wada’. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana metode penentuan hari pada awal tahun Hijriah menggunakan sistem penanggalan Islam konvensional epoch haji wada’, dan bagaimana tingkat akurasi sistem penanggalan Islam konvensional epoch haji wada’. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode dan tingkat keakuratan sistem penanggalan Islam konvensional epoch haji wada’.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil perhitungan hari pada awal tahun Hijriah dengan epoch haji wada’ dibandingkan dengan Almanak Sepanjang Masa, penanggalan Jawa Islam dan Digital Falak versi 2.2.5 selama 120 tahun hanya selisih 1 sampai 2 hari dan tidak ada perbedaan yang signifikan sehingga dapat digunakan sebagai rujukan penentuan awal bulan Hijriah kecuali pada bulan ibadah (Ramadan, Syawal, Zulhijah). Penanggalan ini bersifat konvensional/tradisional yang menggunakan pola kalender Islam aritmatik tidak melibatkan visibilitas hilal.