Makna kematian menurut Hamka dalam Tafsir al-Azhar
Liyana, Evi Yatul (2022) Makna kematian menurut Hamka dalam Tafsir al-Azhar. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1604026051_Evi Yatul Liyana_Lengkap Tugas Akhir - Eviyatul Liana(1).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Al-Qur’an sebagai kitab suci yang tiada habis mutiara hikmah didalamnya, sehingga sepanjang masa selalu digali pelajarannya bagi setiap orang dalam mencari jawaban atas persoalan kehidupan. Persoalan yang dibahas dalam al-Qur’an beragam, diantaranya bercerita tentang kejadian masa lalu, masa sekarang dan masa depan yang misterius, salah satu dari persoalan tersebut ialah kematian. Setiap individu mengetahui akan makna tekstual apa itu mati, namun secara makna kontekstualnya mempunyai makna yang relatif dan abstrak. Pemaknaan kematian baik dari perorangan ataupun ilmuan tentu beragam, ada golongan yang memaknai kematian dengan sikap optimisme, sebaliknya golongan yang lain berpendapat kematian dengan sikap pesimisme. Salah satunya pemaknaan kematian yang menarik ialah menurut Hamka yang dituangkan dalam tafsir al-Azhar. Menurut beliau pemaknaan kematian itu tentu bergantung pada subjektifitas seseorang dalam memandangnya. Pada dasarnya kematian berkaitan dengan kesadaran terhadap arti “mati dan hidup’’ sehingga berdampak kepada implikasinya terhadap tujuan hidup seseorang.
Adapun yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana makna kematian menurut Hamka dalam Tafsir al-Azhar dan bagaimana hikmah kematian. Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini yaitu kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui library research dan analisis data menggunakan deskriptif-analisis.
Melalui penelitian yang dilakukan penulis maka makna kematian menurut Hamka ialah suatu proses berakhirnya kehidupan jasad manusia di dunia, adapun ruh manusia tetap hidup di alam barzakh. Kematian adalah kesempurnaan dan pintu keadilan Tuhan. Kematian adalah kitab tertulis yang sangat jelas kepastianya. Kehidupan tidak hanya berhenti di dunia maka dari itu perlu meningkat mutu amalan diri yang berkualitas dengan cita-cita yang tinggi. Sambutlah kematian dengan suka-cita sehingga meningkatkan semangat hidup yang lebih baik. Adapun hikmah kematian yaitu membawa kebaikan dunia, kemanusiaan, kebaikan alam, keadilan dan kasih sayang Tuhan. Kematian dapat menakutkan bagi siapa saja yang tidak tahu makna, hakikat dan tujuan kematian. Ketidaktahuan akan makna kematian hadir lantaran kebodohan dan iradah sebatas pencapaian dan pengharapan duniawi. Kematian harus dipersiapakan dengan iradah yang luhur. Iradah yang luhur tercipta oleh pengetahuan ilmu yang baik dengan mengfungsikan akal untuk berfikir membedakan mana hal yang perlu diambil dan mana hal yang wajib ditinggalkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kematian; Hamka; Tafsir al-Azhar |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1224 Recitation and Reading 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 17 Feb 2023 05:32 |
Last Modified: | 17 Feb 2023 05:32 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18998 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year