Gadai merupakan suatu transaksi yang sering dilakukan oleh masyarakat, dimana transaksi gadai merupakan salah satu ketegori dari perjanjian utang –piutang yang mana dalam perjanjian tersebut membutuhkan suatu barang atau jaminan untuk mendapatkan suatu kepercayaan. Berkaitan dengan barang gadaian atau barang jaminan tentu tidak akan lepas dari unsur syarat – syarat sah yang diajarkan oleh agama Islam agar terciptanya tranksaksi yang sempurna. Dari latar belakang ini penulis tertarik untuk mencoba mengkaji lebih dalam yang dituangkan ke dalam judul skripsi “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Gadai Sepeda Motor pada Gadai Peorangan “ ( studi kasus di Kelurahan Penggaron Kidul Kecamatan Pedurungan Kota Semarang) dengan merumuskan masalah mengenai bagaimana praktik gadai dengan jaminan sepeda motor pada penggadaian perorangan, kemudian di analisis menggunakan hukum Islam.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research).Untuk mendapatkan data yang valid, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu dengan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi dan analisis data.
Hasil penelitian bahwasanya praktik gadai dengan jaminan sepeda motor pada gadai perorangan ini dalam praktik yang terjadi masih terdapat adanya unsur -unsur yang menjadikan tranksaksi gadai menjadi tidak sempurna, seperti terdapat adanya syarat yang terdapat di dalam objek barang jaminan yang di gunakan serta adanya pemanfaatan barang. Meksipun sudah terdapat adanya transaksi yang sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh agama Islam .